Eropa – Memulai debutnya di reli Dakar yang berlangsung di Amerika Selatan (Argentina-Bolivia), Januari 2016, pereli legendaris Sebastien Loeb menyatakan tidak puas jika hanya bisa finish.
Juara dunia reli 9 kali Sebastien Loeb bergabung di tim pabrikan Peugeot yang diperkuat jawara reli Dakar, yaitu Stephane Peterhansel, Carlos Sainz dan Cyril Despres serta Romain Dumas yang pernah ikut Dakar tahun ini.
Meski Loeb tidak berharap ia bisa menimpali rekan setimnya yang lebih berpengalaman itu, ia berharap dapat mengambil pengalaman mereka untuk bisa kompetitif sejak awal.
Pada penampilan perdananya di Dakar ini, pria asal Perancis berusia 41 tahun itu menyebut sulit membuat memprediksi. “Anda dapat sempurna dalam irama, tetapi kehilangan banyak waktu pada kesalahan navigasi,” ujarnya.
Loeb menambahkan tujuannya ikut reli Dakar ini bukan hanya untuk finish. “Saya tidak mau finish urutan ke-60,” katanya. Ia pun sudah mempersiapkan diri untuk menyesuaikan kondisi reli marathon dengan mengikuti reli Maroko, Oktober lalu menggunakan moil Peugeot 2008 DKR15.
Sayang saat itu ia mengalami masalah. “Di Maroko kami mengalami masalah mekanis, masalah navigasi, masalah mengemudi,” aku Loeb mengenai pengalamannya di reli cross-country itu. Namun sejak itu ia punya kesempatan untuk mempersiapkan diri lebih baik.
Loeb nanti akan ditemani co-driver setianya di WRC, Daniel Elena yang juga pemula di reli lintas negara. “Navigasi bagian besar dari persiapan dan pasti rekan setim saya membantu Daniel untuk meningkatkan pengetahuannya di bidang itu,” ulasnya.
Menurutnya, selama mengemuikan mobil ia dapat saling berbicara mengatur ritme, selebihnya ia akan berusaha mencari cara yang berurusan dengan hal navigasi.
“Di WRC, Anda menggunakan catatan yang Anda tulis sendiri, Di sini, tidak ada catatan apapun. Anda harus melihat jauh ke depan, mengantisipasi, menghindari jebakan dan merasakannya,” jelas Loeb yang baru mengakhiri kariernya di kejuaraan dunia balap mobil turing.
Direktur reli Dakar, Eitenne Lavigne yakin Loeb bisa bersaing di minggu pertama reli meskipun rutenya lebih panjang, tetapi ia memperingatkan bahwa medan yang lebih keras di minggu kedua bisa muncul sebagai pengalamannya.
“Pada minggu kedua, dia akan masuk ke lingkungan yang jauh lebih ‘Dakar’ (kalau bicara medannya, berpasir, bukit pasir, berbagai hambatan dan ketinggian),” tutur lavigne.
“Ada beberapa tahap yang benar-benar baru baginya, dalam hal kesulitan,” lanjutnya. Selain Loeb, ada juga mantan pereli yang ikut, Mikko Hirvonen dan Xavier Pons serta pereli WRC Martin Prokop.
Reli Dakar 2016 dimulai 2-16 Januari, start dari Argentina melintas Bolivia dan finish di Argentina. (otomotifnet.com)