Eropa – Tim Mercedes boleh menguasai kompetisi balap F1 dalam dua tahun terakhir, namun mereka tetap mewaspadai kebangkitan para pesaingnya, salah satunya menyebut jangan membuat kesalahan dengan memandang remeh tim Red Bull.
Kepala motorsport Mercedes, Toto Wolff bilang tim Red Bull mulai melakukan proses untuk kembali bengkit berada di depan dalam balapan F1.
Tim Red Bull yang pernah menguasai lomba jet darat pada 2010-2013, goyah ketika mesin Renault yang dipakainya berjuang dengan dimulainya era pemakaian mesin baru 1.600 cc turbo. Tim Mercedes menguasai musim pertama era baru ini.
Di akhir musim 2015, Red Bull galau akan menggunakan mesin apa di kompetisi mendatang, bahkan mereka mengisyaratkan akan keluar dari balap F1.
Tahun ini Red Bull menempati posisi keempat klasemen konstruktor. Prestasi tertinggi didapat di GP Hongaria, di mana pembalapnya Daniil Kvyat finish runner-up dan Daniel Ricciardo naik tangga podium ketiga.
Musim depan Renault yang didukung TAG Heuer, dianggap sebagai masa transisi untuk kembali pulih. Wolff menyarankan mungin jadi langkah baik bagi Red Bull menjelang perubahan regulasti di 2017, karena mendapat keuntungan dengan aturan baru.
“Jangan pernah membuat kesalahan dengan menganggap remeh Red Bull,” kata Wolff. (otomotifnet.com)