Luar dalam berubah total, bagaimana sang Legend Reborn ini melewati satu ujian yang memastikannya masuk kategori mewah atau tidak?
Jakarta - Sejak kata Innova menjadi imbuhan untuk nama legendaris Kijang, image mobil keluarga Indonesia tersebut perlahan-lahan terangkat.
Bahkan kata luxury pun beberapa kali terlintas. Kini, generasi terbarunya semakin menekankan hal tersebut.
Mengambil sudut yang berbeda, OTOMOTIF ingin mengetes apakah All New Kijang Innova pantas memegang harga premium tersebut. Apalagi kalau bukan sebagai mobil penganten.
Tidak asing, mobil pengantar pasangan yang akan menempuh hidup baru ini biasanya sengaja dipilih yang mewah lantaran pengalaman sekali seumur hidup.
Pas banget, Dimas Pradopo, Redaktur desk R2 melangsungkan pernikahannya (25/12/2016) lalu di Cilacap, Jateng.
Langsung saja tim redaksi menyusul ke sana membawa All New Kijang Innova tipe V bertransmisi manual.
Lalu bagaimana varian dengan harga Rp 325,6 juta ini melewati ujian sebagiai mobil penganten? • (otomotifnet.com)
Desain
Bagian ini tidak pernah lepas dari kontroversial.
Menerapkan garis desain Keen Look ke sebuah MPV 7-seater, berarti Toyota siap Kijang Innovanya mendapat perlakuan ‘Love It or Hate It'.
Dibandingkan Hilux terbaru, Innova terlihat lebih agresif, namun tetap lebih kalem jika disampingkan dengan Fortuner anyar.
Untungnya, sang penganten merasa MPV Legendaris ini sangat cocok sebagai mobil pernikahannya, terutama unit yang dibawa dengan kelir Super White 2 dan telah dihias sesuai tema.
Apalagi cara premium cup holder di arm rest baris kedua keluar dengan perlahan. Sayang mayoritas bahan masih menggunakan plastik yang kurang mewakili kemewahan interior.
Fitur
Selain kenyamanan, ini alasan mengapa Kijang Innova terbaru bisa dikategorikan mewah.
Fitur-fitur ala luxury car bertebaran seperti puddle lamp, MID dengan layar TFT, climate control otomatis bahkan untuk baris kedua, hingga ambient lighting untuk baris 1 dan 2 yang didesain seindah mungkin.
Sepasang lovebirds yang duduk manis di bangku baris kedua pun dapat menikmati meja retractable yang terasa solid sambil merencanakan bulan madu untuk keesokan harinya.
Mengisi ulang baterai smartphone pun tinggal mencolok adapter DC di belakang center console.
Sistem Android dari head unit layar sentuh 8 incinya pun termasuk yang terbaik dari setiap unit Toyota yang pernah kami coba.
Setiap animasi terasa sangat fluid dan lag free, bahkan rasa scrolling tidak berbeda dari menggunakan sebuah iPhone.
Fitur seperti Miracast, Toyota Move, Web Browser, HDMI dan DLNA tentu akan jarang digunakan, namun senang mengetahui kapabilitas dari HU ini.
Kabar baiknya, bahkan ini bukan varian terlengkap. Masih ada varian Q untuk yang ingin semakin merasakan kemewahan dari sang MPV legenda ini.
Dibanding sebelumnya, Innova terbaru lebih panjang 15 cm, lebih lebar 5,5 cm dan lebih tinggi 4,5 cm.
Ya, otomatis penambahan pelat bodi dan titik las di sana-sini menambahkan berat yang drastis hingga 200-an kg.
Sedikit was-was untuk sang driver kalau mau meliuk di jalan sempit, namun untungnya hal tersebut berdampak positif bagi sepasang kekasih yang baru menikah ini.
Jika dikomparasikan dengan mobil penganten pada umumnya, leg room dan head room yang disediakan sedan mewah seperti Mercedes-Benz E Class maupun Toyota Camry pun akan sulit menandingi yang disediakan sebuah MPV, apalagi baris kedua juga tersedia pengaturan slide dan recline.
Performa
Dengan tenaga 103 dk dan torsi 183 Nm, atau sama seperti sebelumnya, performa All New Kijang Innova tentu tidak bisa naik drastis.
Yang bisa kami puji hanya bagaimana sistem Dual VVT-i barunya dapat membuat bodi gambot Innova memiliki data tes performa yang sama seperti Grand New Kijang Innova, bahkan lebih baik 0,2 detik pada waktu 0 - 100 km/jam.
Dalam berkendara sehari-hari, rasanya anda tidak akan mengaktifkan Eco Mode karena respon throttle yang melambat, sedangkan pada mode normal, akselerasi sudah terasa halus dan cukup linear.
Power Mode pun tidak banyak membuat perbedaan, hanya saja akan sedikit membuat kaki lebih gatal dan memperburuk angka konsumsi.
Handling & Kenyamanan
Jelas karakter mobil yang akan mengocok perut penumpang tidak ideal bagi pasangan yang baru saja mengucapkan janji nikahnya.
Untungnya, setting suspensi baru membuat berada dalam Legend Reborn ini cukup terasa seperti sedan.
Bantingan terasa ekstra lembut dengan profil ban tebal 205/65 R16, namun tidak cukup memble sampai membuat penumpang memantul-mantul saat cruising dengan kecepatan tinggi di jalan bergelombang.
Kami salut bagaimana Toyota merevisi suspensinya, hingga membuat efek body roll dari bobot 1,8 tonnya tidak terasa mengganggu.
Begitu juga limbung yang biasa hadir di konstruksi ladder frame sama sekali absen.
Jika tidak menghitung jok, kami bahkan berani berpendapat setting kaki-kakinya lebih nyaman dibanding All New Alphard.
Bukan hanya sang penganten yang memberikan compliment untuk perjalanan yang nyaman di belakang, test driver yang hampir mengemudi sepanjang 1.000 km juga merasakan perjalanan yang rileks meski macet akut karena posisi duduk lebih rendah.
Konsumsi
Lokasi resepsi di Cilacap, Jawa Tengah tentu tidak terhitung dekat dari kantor OTOMOTIF di Kebon Jeruk, Jakbar.
Jarak tempuh bolak balik sejauh 910 km di kala macetnya liburan Natal 2015 dengan kecepatan rata-rata 26 km/jam, mengembalikan hasil konsumsi 10 km/liter dengan bahan bakar jenis Pertamax 92.
Hemat? Not bad mengingat beban yang bertambah 2 kuintal dan konsumsi luar kota tetap sama dengan model sebelumnya meski hanya bermodalkan Dual VVT-i.
Begitu juga dengan angka konsumsi dalkot maupun konstan 100 km/jam yang berkembang dibanding pendahulunya.
Sayang, perubahannya tidak signifikan, sehingga kami tetap menganjurkan varian bermesin diesel seri GD baru bagi yang concern dengan angka-angka tersebut.
Testimonial:
Alexander Harvey Hutama
22 Tahun, pemilik Isuzu Panther Touring 2008
Masuk ke dalam langsung terasa mewahnya dari lampu di atas dasbor dan ambient light di belakang. Meja untuk baris kedua juga terasa mewah. Sayang menurut saya bahan kain pada jok terasa biasa saja.
Data Spesifikasi:
Mesin: 1TR-FE 4-silinder segaris 1.998 cc DOHC dan Dual VVT-i
Output Maksimum: 137 dk @ 5.600 rpm
Torsi Maksimum: 183 Nm @ 4.000 rpm
Transmisi: Manual 5-percepetan
Dimensi (p x l x t): 4.735 mm x 1.830 mm x 1.795 mm
Wheelbase: 2.750 mm
Sistem kemudi: Rack & Pinion Power Steering
Suspensi Depan: Double Wishbone dengan Coil Spring dan Stabilizer
Suspensi Belakang: 4-Link dengan Coil Spring dan Lateral Road
Rem Depan / Belakang: Ventilated Disc / Drum
Ukuran Ban: 205/65 R16
Harga: Rp 325.600.000 on the road Jakarta
Data test
Data Performa Grand New Kijang Innova All New
0 - 60 km/jam - 5,5 detik
0 - 100 km/jam 13,6 13,4 detik
40 - 80 km/jam 5.7 5,7 detik
0 - 201 m - detik
0 - 402 m 18,9 18,9 detik
Data Konsumsi:
Dalam Kota 7,9 8,6 km/liter
Luar Kota 10 10 km/liter
Konstan 60 km/jam - 17 km/liter @ 1.900 rpm
Konstan 100 km/jam 11,2 km/liter 13,3 km/liter @ 3.000 rpm