Honda: Tak Bisa Tahan Mobilio Jadi Taksi (Lagi)

Arief Aszhari - Rabu, 20 Januari 2016 | 10:24 WIB

(Arief Aszhari - )

Jakarta- Jagoan Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) andalan PT Honda Prospect Motor (HPM), Mobilio, saat ini telah menjadi armada taksi Blue Bird sejak September 2015.

Bagaimana dampaknya terhadap image Mobilio sampai kini?

Menurut jonfis Fandy, Marketing & Afterseles Service Director HPM, memang ada beberapa hal yang jadi perhatian terkait kenapa pabrikan Honda melepas  Mobilio sebagai armada taksi.

Padahal selama ini, untuk taksi diproteksi harus 4 seater sedangkan (dari segi) harga untuk mobil Honda belum masuk untuk segmen tersebut.

"Bukan kita tidak mau jual juga, tidak ada yang minta juga. Harga terlalu tinggi. Jadi opini ini terbuat di Indonesia, konsumen mengertinya kita tidak menjual taksi. Apa ada Honda menjadi taksi di negara lain? (Sebenarnya) Ada, (di) Inggris dan Singapura juga ada," papar Jonfis Fandy di pekan ini (19/1).

"Nah, konsumen (Blue Bird) memilih bukan hanya bisa digunakan sebagai taksi. Namun, semua juga ada pertimbangan lain kenapa memilih kita, seperti efisiensi, kabin lapang, dan lain-lain sampai harga jual kembalinya," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskannya ketika Mobilio resmi jadi taksi ada feedback dari konsumen yang negatif seperti kemarahan konsumen.

"Saya tahu itu, tapi bagaimana Anda bisa menjelaskan kepada pemerintah, kita dianggap monopoli tidak mau menjual ke konsumen," aku Jonfis.

"Bagaimana saya bisa mencegah dia (ada konsumen) membeli mobil kemudian menjadi taksi Grab Taksi, Uber, justru yang plat hitam itu sekarang sedang dipertanyakan pemerintah. Bagaimana kita bisa kontrol," pungkasnya.