Jakarta - Setelah ganti knalpot racing, Vespa Sprint 150 3V i.e malah jadi rewel. Susah langsam, mbrebet bahkan jadi nembak-nembak saat deselerasi. “Seminggu pertama sih masih normal, namun masuk minggu kedua mulai bermasalah,” keluh salah satu konsumen Casa Da Vespa (CDV) di Fatmawati Jaksel. Setelah dilakukan pengecekan dengan Piaggio Advance Diagnostic System (PADS), terbaca O2 sensor O2 Vespa Sprint 150 3V i.e rusak. Kenapa bisa begitu?
“Itu karena ganti knalpot racing tanpa piggyback, mesin jadi terlalu kering,” beber David Yusli, kepala mekanik di CDV. Lewat piggyback, suplai bahan bakar dari sistem injeksi bisa dimanipulasi, semprotannya diperbanyak menyesuaikan kebutuhan pada ubahan mesin. Hal yang sama juga pernah ditemui Purwono, kepala mekanik showroom Vespa Premier Kebayoran Lama, Jaksel.
“Kita sih tidak menyarankan mengganti knalpotnya dengan knalpot racing, namun kalau pemiliknya bersikeras, tentunya pemasangan harus dibarengi dengan piggyback,” jelasnya. “Kalau sensor O2 -nya sudah error, wajib diganti. Karena enggak bakal bisa normal meskipun sudah dipasang piggyback atau kembali pakai knalpot standar,” yakin David. “Dan efek lanjutannya, kalau dibiarkan lama-lama tanpa piggyback, air valve yang ada throttle body juga bakal error,” sambung pria ramah ini.
Nah, ini asal mula mesin susah langsam. “Idle enggak stabil, rpm naik turun,” tutupnya. Piggyback untuk Sprint 150 3V i.e, setidaknya ada dua merek, Polini dan Malossi dengan harga yang sama yaitu Rp 3,25 juta. Ya udah, pada pasang deh! • (Otomotifnet.com)
Daftar Belanja
Piggyback Polini : Rp 3,25 juta
Piggyback Mallosi : Rp 3,25 juta
Pengecekan PADS/Service : Rp 72.000
Airvalve plus Throttle body : Rp 1,75 juta
Sensor O2 : Rp 644.000
Casa Da Vespa : 021 27656587
Vespa Premier Kebayoran Lama : 0215306601