Depok- Wacana mesin listrik menjadi pembahasan di Potential of Electric Vehicle as an Alternative Mobility Solution, di Auditorium S Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (5/3).
Apalagi faktanya polusi menjadi salah satu konsen dari munculnya wacana ini.
"Sebanyak 88 persen penggunaan bahan bakar minyak untuk transportasi jalan, dan sisanya untuk transportasi udara dan laut," papar Yusuf Nugroho, Kepala Sub Direktorat Uji Berkala Kendaraan Bermotor, di sela-sela diskusi
Namun, wacana ini menimbulkan pro dan kontra karena kendaraan ini tentu saja belum bisa sepenuhnya menggantikan kendaraan konvensional yang masih menggunakan bahan bakar minyak sebagai sumber tenaga utama.
Seperti diutarakan oleh Fumihiko Ike, Chairman Honda Motor Co., LTD, jika pihaknya bahkan telah siap dengan teknologi motor listrik.
Namun, apakah kendaraan listrik ini bisa langsung menggantikan kendaraan konvensional yang sudah beredar saat ini.
"Sayangnya, itu tidak akan dapat dengan segera menjadi pengganti langsung untuk sepeda motor konvensional," tambahnya.
Lebih lanjut, pria asal Jepang ini juga mengatakan jika sepeda motor tradisional masih memiliki kelebihan dalam hal tenaga, jarak tempuh dan biaya.
Namun, hal itu bisa saja terjadi karena pada dasarnya setiap teknologi yang diciptakan, seperti teknologi baterai kendaraan listrik akan terus berkembang dan mengalami evolusi teknologi.