Sepang - Meski identik dengan image mewahnya, namun beberapa jenis kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia juga digunakan sebagai kendaraan pengangkut penumpang berbayar alias taksi.
Bukan tanpa alasan, dipercayanya pabrikan Jerman ini karena kenyamanan maksimal dan mudahnya perawatan jadi alasan perusahaan taksi memilihnya untuk menjadi kendaraan operasional premium.
Namun ketika OTOMOTIFNET berkunjung ke negara tetangga untuk mengikuti event Mercedes-Benz Driving Experience, tidak terlihat satu pun mobil Mercedes yang memiliki "topi" taksi di atasnya.
Benar saja, seperti yang dikonfirmasi Vice President Sales & Marketing Mercedes-Benz Malaysia, Mark Reine, ternyata Mercedes-Benz di Malaysia memang tidak digunakan untuk taksi.
"Kami memang tidak menyediakan kendaraan kami sebagai taksi di sini. Tapi penggunaan komersial masih ada, misalnya untuk layanan limosin pribadi yang bisa disewa," jelas Mark. Tentunya, penyewaan kendaraan berbayar ini tidak menggunakan "topi" taksi sehingga eksklusivitas kemewahannya terjaga.
VP yang baru berumur 34 tahun ini mengatakan tidak masalah bila banyak negara lain yang menggunakan Mercedes sebagai taksi. "Di Eropa banyak sekali kendaraan kami yang dijadikan taksi. Kalau ada taksi lain selain Mercedes yang menjemput saya, lebih baik saya menunggu yang selanjutnya datang tapi pakai Mercedes," candanya.
Di Indonesia pun, dipakainya C200 Kompressor W205, E200 CGI W211 dan Viano sebagai taksi justru membuat brand image-nya semakin kuat. Belum lagi, masyarakat jadi disuguhkan pilihan mobil bekas terjangkau seperti E200 Kompressor W210 eks taksi yang belum lama OTOMOTIFNET ulas.