Kuala Lumpur - Tahun 2015 merupakan tahun yang sangat baik bagi penjualan Mercedes-Benz di Malaysia. Pasalnya, angka total penjualan ’The Three Pointed Stars’ ini naik mencapai lebih dari 11 ribu unit tahun lalu.
Meski sedan 4 pintu seperti Mercedes-Benz E Class jadi model yang paling populer di negara tetangga Indonesia ini, namun sama seperti di Indonesia. Pasar SUV bagi Mercedes pun mulai berkembang di Malaysia.
Setelah menyusuri jalanan Kuala Lumpur ketika Mercedes-Benz Driving Experience 2016, OTOMOTIFNET menyadari kontur jalanan di sini jauh lebih mulus dan rata dibanding di Indonesia. Lalu, mengapa SUV tetap mulai dilirik meskipun masyarakatnya tidak perlu melewati jalan rusak setiap harinya?
“Tren SUV di Malaysia lebih untuk lifestyle daripada untuk pemakaian. Menggunakannya menunjukkan gaya hidup yang aktif, misalnya untuk sambil membawa sepeda untuk berolahraga,” jelas Elaine Hew, General Manager Marketing Communications Mercedes-Benz Malaysia.
Namun selain active lifestyle, faktor safety ternyata juga yang jadi concern bagi masyarakat negara Malaysia, terutama wanita.
“Karena banyaknya tindak kriminal yang sering memecahkan kaca mobil ketika berkendara, wanita di sini juga menginginkan kendaraan yang lebih tinggi untuk alasan keamanan,” tambah Elaine.
Seperti diketahui, ketika peluncuran GLE-Class yang merupakan facelift dari ML pun, Mercedes-Benz Indonesia menyatakan tahun 2016 ini akan jadi tahunnya SUV di Indonesia. Di segmen premium, jajaran SUV pabrikan Jerman ini di Tanah Air cukup lengkap, mulai dari GLA, GLC, GLE, GLE-Coupe, GL hingga G-Class.
Sedangkan di Malaysia, kedatangan GLA, GLC dan GLE-Class diakui telah membuat penjualan SUV Mercedes-Benz meningkat dibanding sebelumnya.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR