Test Drive All New Hyundai Tucson GLS, SUV Keren Seharga Rp 385 Juta

Fransiscus Rosano - Senin, 30 Mei 2016 | 10:08 WIB

Minimnya fitur yang dibawa untuk versi Indonesia akan jadi titik tersulit untuk meyakinkan kalau sebenarnya ini adalah SUV kompak yang sangat baik (Fransiscus Rosano - )

Demi handling yang jauh lebih baik, setting suspensi, terutama yang belakang, cenderung dibuat keras. Walau untungnya, tidak terlalu mengurangi kenyamanan. B

antingannya masih membuat overall city driving terasa nyaman, juga dibantu ketebalan jok yang membuat duduk terasa empuk. Tapi yang membuat takjub adalah bagaimana jok belakang recline.

Bila biasanya hanya ada 2 atau 3 titik tertentu yang dipatok untuk mengubah sudut sandaran jok belakang SUV kompak atau yang biasanya malah absen, Tucson memberi fleksibilitas yang lebih baik.

Tuas untuk pengaturannya seperti yang ada pada sebuah MPV, sehingga sudut sandaran lebih fleksibel dan titik paling turun pun cukup rebah untuk bisa tidur dengan nyenyak sepanjang perjalanan.

Didukung leg room ekstra-lega dan lubang AC, penumpang belakang pasti sulit menemukan alasan untuk protes bila melakukan perjalanan jauh.

PERFORMA

Angka 10,9 detik untuk menembus 100 km/jam dari diam tidak bisa dibilang lambat. Paling terasa adalah waktu 0-60 km/jam yang hanya 4,9 detik, saat setiap pesaingnya masih di atas 5 detik.

Setiap pedal gas diinjak dari diam, rasa menyentak langsung terasa, menunjukkan betapa responsifnya mesin Nu ini di putaran bawah.

Perpindahan transmisi 6- percepatannya sangat mulus, namun tetap cekatan bila di-kickdown. Sayang, gejala getaran berlebih dan suara raungan mesin yang tidak enak ketika menyentuh lebih dari 5.000 rpm mulai muncul. Getaran di kaki kiri pengemudi juga akan terasa setiap kali kickdown.

Namun yang mengkhawatirkan adalah konsumsi BBM-nya. Meski relatif irit bila dibawa konstan atau perjalanan luar kota yang jarang melibatkan kondisi stop and go, namun konsumsi ketika menjelajah kota yang macet seperti Jakarta sama sekali tidak spesial.

Apalagi bila tergoda dengan enaknya tarikan bawah yang kadang membuat ban depan sedikit berdecit bila kickdown dari diam.

HANDLING

Percaya atau tidak, ini jadi salah satu nilai jual Hyundai, dengan klaim SUV ini sudah dites di salah satu sirkuit terganas di dunia, Nürburgring Nordschleife.

Ternyata klaim tersebut tidak berlebihan. Sasisnya kini terasa jauh lebih rigid ketika bermanuver.

Dibantu dimensinya yang cenderung kompak dan posisi duduk yang cukup rendah, menikung ke sana-sini pun menjadi lebih pede.

Power steering elektris memang sedikit menghilangkan feedback sungguhan, namun kami memilih untuk bisa memutar setir dengan ringan ketika parkir seperti ini.