Mengadopsi Keen Look, bertabur fitur dan mesin baru, bisa kah Grand New Veloz kembali merebut perhatian yang perlahan pudar?
Jakarta - Adanya varian 1.3 L dan wajah yang sangat berbeda dengan Grand New Avanza (GNA) menunjukkan PT Toyota Astra Motor mengerti bagaimana antusiasme masyarakat Indonesia terhadap Avanza Veloz sejak pertama kali diperkenalkan. Empat tahun dan minus nama ‘Avanza' kemudian, Grand New Veloz (GNV) berada kondisi paling primanya.
Spidometer hadir dengan indikator Eco, mengingatkan mengemudi efisien
Sebelumnya, OTOMOTIF sulit terbiasa dengan fascia baru GNA. Tampaknya wajah Keen Look yang diturunkan dari Corolla Altis ke GNV lebih mudah diadaptasi, karena tidak butuh lama untuk kami menyukai wajah baru dalam leburan warna Dark Red. Ditambah lampu proyektor dan pelek dual tone, GNV 1.5 berhasil menonjolkan dirinya sebagai varian flagship.
Andai transmisi otomatis 4-percepatannya diganti, karakter mesin baru pasti jauh lebih smooth
Remote kunci dengan immobilizer membawa bonus lampu LED yang menerangi handel pintu, sangat terasa menambah kemewahan di malam hari. Masuk ke dalam, jok persis GNA dengan posisi duduk tinggi. Kelebihannya, bermanuver pada kecepatan rendah makin nikmat selain karena EPS berkat balutan kulit di setir yang membuat genggaman lebih pas.
Selain visibilitas ke belakang memadai, kamera mundur cukup membantu parkir di tempat yang gelap
LEBIH BAIK
Meski banyak hal baru, namun memang struktur utama MPV 7-seater ini tidak bisa membohongi. Karena masih menggunakan platform campuran semi monokok atau disebut Unibody Frame, struktur bertingkat pada jok baris kedua dan ketiga tetap hadir. Untung tidak sampai membuat penumpang tengah menjadi tidak nyaman.
Indikator safety belt penumpang, bakal berisik kalau co-driver tidak pakai
Selain itu, limbung masih menjadi masalah utama GNV bila dibanding pesaing lainnya yang sudah monokok. Memang suspensi belakang 4-link Lateral Rod barunya sudah mengurangi gejala mantul-mantul saat kecepatan tinggi, namun bermanuver tetap harus ekstra hati-hati karena koreksi setir berkali-kali dibutuhkan.
ISOFIX standar di jok tengah, bisa mencantolkan 2 child seat berstandar tersebut
Untungnya, hanya sampai situ saja keluhan besar yang dapat kami temukan. Sisanya, GNV benar-benar mendapat treatment yang tepat dari Toyota.
Dari segi safety misalnya, kini terkesan ‘bawel'.
Struktur unibody frame tetap membuat jok belakang lebih tinggi dari di depan
Terutama jika pengemudi atau penumpang depan tidak pakai safety belt, indikator tidak hanya berkedip, tapi mengeluarkan suara yang semakin lama akan makin kencang dan cepat. Ini penting ke arah lebih perhatian terhadap keselamatan penumpang depan. Good!
Lampu proyektor, eksklusif di Grand New Veloz 1.5
Kemudian penambahan tombol pengatur audio di setir juga sangat mempermudah saat ingin menaik-turunkan volume atau mengganti trek lagu, terutama karena layar sentuh 6,1 incinya tidak mempunyai kenop. Bahkan, pemakaian kelir piano black yang sedikit diberi efek glitter pada center fascia mencegah frame dari lecet halus karena dibersihkan berkali-kali.
Reflektor belakang bulat tetap menjadi ciri khas Grand New Veloz
Ditambah kamera mundur, tweeter, Bluetooth, M-Toyota, indikator Eco dan one touch triple turn signal, makna ‘Grand New' di depan Veloz benar-benar memisahkannya dengan pendahulunya dalam soal fitur.
LEBIH IRIT DAN KENCANG
Pada artikel Test Drive GNA di OTOMOTIF edisi 24:XXV lalu, kami mengatakan bahwa GNV 1.5 dapat mencetak angka yang lebih baik pada setiap aspeknya. Menepati janji, coba lihat angka hasil tes performa dan konsumsi kami. Dibandingkan mesin 1NR-VE 1.329 cc, 2NR-VE berkapasitas 1.496 cc menang lebih hemat dan lebih cepat.
Konsumsi saat mengitari kota Jakarta yang penuh kemacetan misalnya, GNA 1.3 hanya berhasil mencetak 11,5 km/liter, sedangkan GNV 1.5 bisa 11,8 km/liter. Konstan 100 km/jamnya pun perbedaannya mencapai 0,3 km/liter. Semua itu diraih bahkan dengan angka akselerasi yang jauh lebih baik.
Contohnya, angka 0-100 km/jam terpaut 2,2 detik lebih baik GNV 1.5. Tenang, bukan berarti karakternya jadi lebih menyentak karena lebih cepat dibanding GNA 1.3 dan Avanza Veloz lama kok. Start justru kini jauh lebih halus untuk sedikit memberi rasa seamless drive.
Overtaking memang sedikit sulit, tapi kami rasa itu efek penggunaan transmisi otomatis 4-percepatan yang sudah mulai kadaluarsa dan cenderung menghambat performa mesin sesungguhnya. Jika memang rela membiarkan sedikit suara mesin mengintrusi, kick down akan lebih terasa karena putaran atas lebih berisi dibanding sebelumnya yang cenderung kosong.
Oh ya, selain karena karakter rpm rendah yang lebih halus, perbaikan NVH (Noise Vibration Harshness) yang membuat kabin jauh lebih kedap, terutama dari suara mesin di kecepatan rendah hingga sedang, membuatnya makin sempurna menjadi city cruiser. • (otomotifnet.com)
DATA TEST
Avanza Veloz 2011 Grand New Veloz 2015
0-60 km/jam - 5,4 detik
40-80 km/jam 6,2 detik 5,2 detik
0-100 km/jam 15,1 detik 12,4 detik
0-201 m - 12 detik
0-402 m 19,5 detik 18,5 detik
Data Konsumsi
Dalam Kota 9,8 km/liter 11,8 km/liter
Konstan 60 km/jam - 22,7 km/liter @ 2.000 rpm gigi 4
Konstan 100 km/jam 15 km/liter 16,1 km/liter @3.000 rpm gigi 4
DATA SPESIFIKASI:
Mesin: 2NR-VE 4-silinder segaris berkapasitas 1.496 cc 16-Valve DOHC dengan Dual VVT-i Output Maksimum: 102 dk @ 6.000 rpm Torsi Maksimum: 136 Nm @ 4.200 rpm Transmisi: Otomatis 4-percepatan Dimensi (p x l x t): 4.190mm x 1.660 mm x 1.695 mm Wheelbase: 2.655 mm Ground Clearance: 200 mm Sistem kemudi: EPS (Electronic Power Steering) Suspensi Depan: MacPherson Strut dengan Coil Spring Suspensi Belakang: 4-Link Lateral Rod dengan Coil Spring Rem Depan / Belakang: Disc dengan ABS / Drum Ukuran Ban: 185/65 R15 Kapasitas Tangki: 45 liter Harga: Rp 226.900.000 on the road Jakarta
TESTIMONI
Sheiren Felicia Jaya, 23 tahun
Honda Mobilio E Prestige CVT A/T 2015
Tampilannya jauh lebih keren. Interiornya juga terlihat mewah, sempat tidah sangka ini Avanza. Lalu suara mesin tidak tembus ke dalam, terasa lembut juga saat melewati jalanan rusak. Rasanya Avanza sudah banyak berubah, apalagi harga segitu juga masih terasa pas untuk yang didapat.
Kesimpulan
Kalau saja dibekali struktur monokok dan transmisi baru, kami sangat yakin GNA akan mudah saja menjadi yang terbaik di segmen low MPV. Tampang segar dan eksklusif dari GNA, performa dan keiritan mesin baru, kekedapan kabin dan kenyamanan suspensi baru, banjir fitur dan radius putar hanya 4,7 meter membuat kami betah mengetes Veloz yang telah berevolusi ini. Sempurna? Sedikit lagi yaa Toyota...
PESAING
Nissan Grand Livina 1.5 XV CVT
Mesin: HR15DE 4-silinder 1.498 cc cc dengan Twin VTC
Tenaga / Torsi: 109 dk @ 5.600 rpm / 143 Nm @ 4.000 rpm
Transmisi: Otomatis CVT
Harga: Rp 228.100.000 on the road Jabodetabek
Chevrolet Spin Activ 1.5 A/T
Mesin: 4-silinder 1.485 cc dengan Dual VVT-i
Tenaga / Torsi: 107 dk @ 6.000 rpm / 142 Nm @ 3.800 rpm
Transmisi: Otomatis GM 6-percepatan Tiptronic
Harga: Rp 211.900.000 on the road Jabodetabek
New Suzuki Ertiga GX A/T
Mesin: K14B 4-silinder 1.373 cc dengan VVT
Tenaga / Torsi: 90 dk @ 6.000 rpm / 130 Nm @ 4.000 rpm
Transmisi: Otomatis 4-percepatan
Harga: Rp 216.500.000 on the road Jabodetabek
Honda Mobilio RS CVT
Mesin: L15Z 4-silinder 1.496 cc dengan i-VTEC
Tenaga / Torsi: 118 dk @ 6.600 rpm / 145 Nm @ 4.600 rpm
Transmisi: Otomatis CVT
Harga: Rp 230.500.000 on the road Jabodetabek
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR