Jakarta - Meminjam istilah reshuffle kabinet, LCGC 7 seater bisa dianalogikan masuk periode jilid II.
Bukan hanya mengisi celah kosong, tetapi memang kebutuhan masyarakat akan LMPV dengan harga jual Rp 150 jutaan cukup besar.
Alhasil segmen ini buru-buru diisi Daihatsu-Toyota lewat duet segmen Low Cost Green Car (LCGC) 7 seater, Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra yang resmi diperkenalkan kepada jurnalis Tanah Air di pabrik perakitan PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang, Jabar (2/8).
Lalu bagaimanareaksi kompetitornya?
Respon Datar
Kompetitor duet Daihatsu-Toyota di segmen LCGC muncul dari Datsun, Honda dan Suzuki. Honda, lewat suara Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual, PT Honda Prospect Motor memberi kesan datar saja.
“Secara fungsi pemakainya itu berbeda. Segmennya masing-masing. LCGC 5 atau 7 penumpang mungkin segmennya masing-masing,” bilangnya.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebenarnya diketahui juga punya platform LCGC 7 seater. Yakni Suzuki Karimun Wagon R Stingray, model ini pun sudah dipasarkan di Jepang.
Dalam sebuah interview, Davy J Tulian, Marketing Director & DND Sales PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberi sinyal tengah bersiap-siap.
PT SIS sedang menggodok LCGC 7 seater untuk pasar Indonesia yang masih perlu penyempurnaan dari segi radius putar dan sebagainya.
Namun belum ada titik terang kapan jurus 7 seater ini akan dimainkan.
Manisnya pangsa pasar LCGC justru dilirik oleh Wuling. Pabrikan asal Tiongkok ini kabarnya Wuling sudah menyiapkan amunisi.
“Kita punya LCGC, rencananya akan kita pasarkan pada 2017. Perakitan ada di pabrik Cikarang,” ungkap Yang Jie, Vice President Director PT SGMW Motor Indonesia, selaku prinsipal Wuling di Indonesia.
Sesuai Segmennya?
Sedari awal, segmen LCGC dibidik untuk menyasar pangsa pasar first buyer, first jobber serta konsumen peralihan dari mobil bekas ataupun motor yang ingin update menjadi mobil baru.
Lantas apakah sudah sesuai target pasar yang dituju? Seperti apa gambaran konsumen Calya di mata pemegang mereknya?
“Ya, segmennya first buyer. Hanya saja yang ini lebih kepada keluarga dengan kebutuhan akomodasi lebih luas. Serta yang ingin mobil 7 penumpang dengan harga affordable,” terang Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM).
Hal senada juga diutarakan oleh Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor. “Mobil ini segmentasinya untuk first buyer yang mengakomodasi kebutuhan keluarga,” terang Amelia.
Soal potensinya dalam menyerap pangsa pasar first buyer nyatanya cukup besar.
“Segmen first buyer bisa terserap 60 persen, Toyota Agya kemarin menyerap 50 persen. Kemudian belajar dari Avanza yang juga bisa menyerap 30 persen pangsa pasar first buyer. Kita yakin segmen first buyer bisa terserap lebih besar,” beber Anton Jimmi Suwandy, Executive General Manager Area Management PT TAM.
Bakal Menggerus LCGC Jilid 1?
Hadirnya LCGC jilid II dengan konsep 7 seater tentu jadi pilihan menarik. Nah apakah bakal menggerus eksistensi LCGC jilid I?
“Kita akan lihat demand-nya, persisnya kita belum tahu secara detail. Namun LCGC bisa tumbuh hingga 20 persen,” beber Anton Jimmi. TAM dan ADM memasang target penjualan masing-masing untuk LCGC 7 seater terbarunya.
“Target jualan 7.000 sampai 8.000 unit per bulan.
Dari jumlah tersebut, kontribusi terhadap penjualan total Toyota adalah 25 persen. Total jualan Toyota adalah 30 ribu unit hingga 35 ribu unit per bulan,” lanjut Anton.
Daihatsu Sigra pun tak mau kalah menyusul target penjualan saudara kembarnya. “Target jualan 2.000 sampai 3.000 unit per bulan.
Kontribusi Daihatsu Sigra diprediksi 20-25 persen terhadap penjualan total ADM.
Apakah akan memakan porsi jualan Daihatsu Ayla? Kita tunggu 3 bulan ke depan,” sebut Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relation Head, PT Astra International-Daihatsu Sales Operation.
Lantas berapa jualan LCGC jilid I?
“Penjualan Toyota Agya sebesar 3 ribu unit sampai 4 ribu unit per bulan. Namun bulan Agustus akan kita kurangi produksi jadi 2.500-an unit. Apakah pasarnya berkurang? Kita antisipasi dengan mengurangi produksi, diprediksi akan berkurang setelah hadirnya Toyota Calya, berkurang sekitar 7 persen,” ungkap Anton.
Pun begitu dengan jualan Daihatsu Ayla, menurut Hendrayadi kontribusi Ayla saat ini berkisar 22 persen per bulan dari total penjualan ADM.
Sepak terjang LCGC (2013-2016)
LCGC mengaspal pertama kali pada 2013, yang dicanangkan dalam program pemerintah melalui PP No.41 tahun 2013. Tiga tahun mengaspal, porsi pasarnya sudah tembus lebih dari 16 persen.
Tak heran, jika segmen LCGC menjadi tulang punggung di kala kondisi ekonomi serta daya beli mayarakat yang melemah beberapa tahun belakangan.
Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak tahun 2013 hingga Juni 2016, LCGC sudah terjual 478.686 unit di pasar domestik (Detailnya lihat tabel penjualan LCGC).