Pakai Bahan Bakar Gas, Indonesia Bisa Lompat ke Euro 6

Bagja - Sabtu, 13 Agustus 2016 | 19:19 WIB

(Bagja - )

Tangerang - Ramai mobil hybrid dan listrik untuk mereduksi emisi gas buang kendaraan jadi tren global saat ini. Namun untuk Indonesia mobil-mobil tersebut masih kelewat mahal sehingga tidak terjangkau semua kalangan.

Nah salah satu cara paling efisien adalah mencoba beralih dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Bahan bakar gas punya beberapa keunggulan kalau diterapkan pada mobil bermesin bakar konvensional.

"Pastinya jauh lebih hemat karena harga perliternya lebih murah. Selain itu kandungan RON 120 juga lebih tinggi dari BBM yang ada di Indonesia, sehingga performa dan efisiensi tetap terjaga," ujar Thomas Nurhakim, Direktur Utama PT Autogas Indonesia.

Bahkan, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengungkapkan, isu pencemaran lingkungan yang semakin tinggi, dibarengi dengan wacana pemerintah untuk menaikkan standar emisi Euro di Indonesia dari Euro 2 ke Euro 3, menjadikan bahan bakar gas punya potensi.

"Justru kalau kita mulai menggunakan bahan bakar gas, maka sama saja dengan lompatan teknologi tanpa ribet. Cukup ganti bahan bakar, maka kadar emisi Euro bisa meningkat drastis, tidak hanya Euro 3, bahkan sampai Euro 6," ujar Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin.

BBM di Indonesia sendiri sejauh ini belum ada yang sudah mengusung standar emisi Euro diatas 2, meskipun bahan bakar paling mahal sekalipun. "Nah dengan bahan  bakar gas, kita melakukan lompatan teknologi tanpa harus khawatir efek pada mesin," tambah Safrudin.

Karena itu Autogas Indonesia sebagai penyedia konventer kit bahan bakar minyak ke gas dan sebaliknya, cukup optimis kalau kedepannya bahan bakar gas semakin populer dan digemari masyarakat Indonesia.

"Sekarang kan orang taunya cuma lebih murah. Tapi soal keamanan mereka masih takut. Padahal kalau dilihat yang sering kejadian itu mobil atau bus yang terbakar, sementara tabung gas-nya tetap utuh. Jadi penyebabnya bukan karena gas," ujar Thomas lagi.

Gas yang digunakan untuk mobil pun berbeda dengan gas untuk rumah tangga, terutama teknologi yang tertanam pada tabungnya. Autogas menawarkan tabung berbahan komposit, sehingga tidak karat dan lebih tahan terhadap tekanan.

"Tabung gas bisa meledak itu terjadi karena adanya korosi pada bahan metal dan tidak kuat menerima tekanan. Tabung ini bahannya komposit karbon jadi bebas dari korosi dan tidak akan meledak," kata Thomas.

Autogas Indonesia memberikan garansi tabung komposite karbon yang bisa digunakan untuk tipe dan jenis mobil apa pun ini selama 1 tahun. Garansi ini didukung jaringan service yang tersedia di Karawaci, BSD, Palembang, Surabaya dan akan menyusul kemudian di Bali.