Data Lengkap Test Ride Vespa Sprint 150 3V i-get dan Primavera 150 3V

Antonius Yuliyanto - Senin, 22 Agustus 2016 | 15:36 WIB

Test Ride Vespa Primavera Sprint iget (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Lewat mesin generasi terbaru dengan teknologi i-get atau Italian Green Experience Technology, Vespa menawarkan skutik klasik modern yang diklaim lebih bertenaga, hemat bensin dan nyaman. Maklum mesin lama dikeluhkan getar dan kurang bertenaga.

Untuk membuktikannya, OTOMOTIF melakukan test ride Vespa Sprint 150 3V i-get dan Vespa Primavera 3V i-get, melanjutkan sesi first ride yang sudah dilakukan Mei silam. Benarkah jadi lebih nyaman? Berikut rangkumannya.

 

Desain
Vespa tetap menawarkan desain yang klasik namun modern, persis generasi sebelumnya. Bedanya ada pada beberapa pilihan warna baru. Rosso matt atau merah dof dan verde muschio atau hijau tua kini ada pada Sprint.

Sedang Primavera tampil mewah dengan kelir grigio sete atau abu-abu sutera, semacam putih dengan efek lembayung.

Perbedaan kedua varian tentu dari detail, Sprint cenderung lebih sporti dengan lampu kotak dan pelek berjarijari banyak dan diameter besar, sedang Primavera lebih klasik dengan lampu bulat dan pelek kecil.

Fitur & Teknologi
Fitur baru bisa ditemukan adanya USB port di konsol boks di bawah setang. Untuk membuka jok juga lebih mudah, disediakan tombol di samping kunci kontak. Tombol ini bekerja secara elektrik. Yup benar! persis Vespa GTS atau beberapa varian lain di atasnya.

“Kerjanya dengan aktuator secara elektrik. Sedang tuas daruratnya ada di konsol boks. Untuk jaga-jaga kalau kondisi aki sedang tidak prima,” beber Yudi Riswanto, Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia (PID).

Jujur saat bawa unit tes dan pertama masuk SPBU ketika mau isi bensin sempat agak panik, karena reflek cari lubang kunci di jok, eh tapi enggak ada. Tenang sebentar baru inget, kalau cukup pencet tombol di sebelah kunci. Tapi posisi kontak harus di tengah antara on dan off ya. Duh hampir bikin malu nih, hehee...

Nah, jika melongok ke bawah baru terlihat perbedaan signifikan. Cover CVT berubah total desainnya cenderung lebih modern dan rata. Di dalamnya, kampas kopling dan rumahnya dirancang ulang. “Di bagian dalam driven pully-nya juga ada penambahan alur untuk pelumas,” terang Yudi.

Pada mesin, keduanya sudah pakai teknologi i-get. “Basiknya masih menggunakan mesin 3V, tapi dengan berbagai pengembangan terbaru,” jelas Yudi.

Sistem injeksinya disempurnakan, sistem close loop-nya kini menggunakan O2 sensor dari Bosch dan ada tambahan barometric sensor. Di ruang bakar, piston digerakan oleh crankshaft yang didesain untuk mendapatkan performa lebih baik namun juga minim getaran dan mengurangi noise.

Desain knalpotnya juga berubah, silencer bentuknya pipih dan suaranya makin halus. Catalytic converter sesuai standarisasi Euro 3 terpasang rapi di dalamnya.

Fitur lain yang sangat berguna adalah leganya bagasi, bisa muat helm full face! Lalu saat jalan malam jadi lebih nyaman karena lampunya yang pakai bohlam H4 pancaran sinarnya terang. Tapi ada nih yang kurang mantap, suara klaksonnya kecil banget! Malah mirip klakson sepeda listrik, tin-tin...

Riding Position & Handling
Duduk di jok Primavera yang punya tinggi 780 mm, tester berpostur 165 cm hanya sedikit jinjit. Kemudahan ini tentunya diperoleh berkat jok yang didesain lebih pipih di bagian depan, jadi tidak perlu membuka paha lebar-lebar.

Pada Sprint yang cuma 10 mm lebih tinggi juga tak jauh berbeda. Tapi busa joknya tetap keras seperti model sebelumnya. Posisi duduk saat berkendara terasa santai, lantaran setang tinggi dipadu jarak antara jok dan dek jauh.

Namun beda dengan pembonceng, yang merasa cepat lelah kendati berkendara sebentar, karena kaki dipaksa mengangkang dan pijakan terlalu ke depan.

Bicara handling, versi i–get ini mesti diacungi jempol. Jauh lebih baik dari versi 3V i.e apalagi generasi Vespa LX dan S, karena diajak belok sangat nurut dan enggak goyang. Mungkin lantaran didukung engine mounting baru, sehingga celah goyangan ke kanan dan kiri jadi sangat minim.

Meski handling jauh lebih baik, namun karakter redaman suspensi tetap sama. Cenderung keras, sehingga guncangan dari jalan sangat terasa di setang. Apalagi ukuran ban yang kecil, makanya sensitif pada kondisi permukaan jalan.

 

Performa
Mesin baru dengan teknologi i-get berkapasitas 154,8 cc, punya performa yang menyenangkan untuk berkendara harian. Berkat karakternya yang responsif sejak putaran bawah, pas untuk wara-wiri di jalan perkotaan yang macet.

Dan seperti diulas di atas, mesin baru ini terbilang halus, getarannya sangat minim, jauh beda dengan mesin lama. Padahal unit yang dites odometernya sudah lumayan tinggi, Sprint 1.000 km dan Primavera 600 km.

Uniknya, kendati mengusung mesin yang sama, tapi performa keduanya sedikit beda. Mungkin dipengaruhi oleh diameter roda, Sprint pakai ring 12 dan Primavera ring 11.

Jika melihat data performa yang dites pakai Racelogic oleh satu orang tester di tempat yang sama, Sprint cenderung lebih responsif di tarikan awal dibanding Primavera.

Bisa dilihat data di tabel, raihan waktu di kecepatan 0-60 km/jam, 0-80 km/jam dan pencapaian jarak 0-100 meter Sprint lebih singkat. Sementara di jarak 0-201 meter dan 0-402 meter ternyata waktunya sama. Sementara itu Primavera ternyata perkasa di putaran atas, dari mana melihatnya?

Jelas tampak dari torehan top speed yang lebih tinggi baik di angka spidometer maupun di Racelogic. Primavera di spidometer sekitar 118 km/jam dan di Racelogic 111,9 km/jam, bandingkan dengan Sprint yang mentok 108 km/jam dan di Racelogic cuma 104,5 km/jam.

Konsumsi Bensin

Menggunakan Pertamax, kedua skutik ini dipakai harian di berbagai kondisi jalan Jakarta dan sekitarnya. Setelah dihitung, rata-rata konsumsinya 30,3 - 31,3 km untuk tiap liternya. Dengan catatan rider karakternya agresif, kalau yang kalem tentu bisa lebih irit.

Harga
Vespa Sprint 150 3V i-get : Rp 38,5 juta*
Vespa Primavera 150 3V i-get : Rp 36,5 juta*

* On the road Jakarta