Silverstone - Entah karena memang selalu mengalami permasalahan teknis pada motornya, atau memang sudah ogah-ogahan karena tahun depan akan meninggalkan Yamaha ke Ducati, Jorge Lorenzo terus kendor dan makin tertinggal di motoGP musim ini.
Bahkan di motoGP Inggris, dengan kondisi kering saat balap, Lorenzo tidak bisa berbuat banyak dan harus puas menempati posisi ke 8 diakhir lomba.
Padahal, Lorenzo merupakan salah satu pembalap tersukses di Silverstone sejak balapan kembali digelar di sirkuit Inggris tersebut pada 2010 lalu. Lorenzo mencatat kemenangan sampai 3 kali di trek tersebut.
Namun akhir pekan lalu, performa Lorenzo sama dengan kondisi cuaca di sekitaran sirkuit yang selalu mendung. Bahkan, pada sesi kualifikasi dia cuma menempati posisi sembilan, dan meski terus melakukan ubahan pada motornya, hasilnya hanya sedikit lebih baik saat lomba.
"Ini adalah akhir pekan yang sulit karena kami tidak bisa menemukan setelan bagus yang membuat saya nyaman dengan motor," ungkap Lorenzo.
Menerapkan setelan yang berbeda saat balapan, diakui Lorenzo merupakan sebuah perjudian, meski sayangnya tidak berhasil, karena rider Spanyol ini tidak bisa mengimbangi lawan-lawannya di klasemen sementara motoGP.
"Saya bisa melihat grup kedua di depan saya, tapi saya tidak bisa mengejar mereka. Tiba-tiba saya merasa motor bergetar hebat, jadi saya harus melambat dan saya tidak bisa mempertahankan kecepatan yang saya miliki pada awal balapan," katanya.
Hasil di Silverstone membuat Lorenzo makin tertinggal dari para pesaingnya dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP tahun ini. Dengan koleksi 146 poin, Lorenzo ada dibawah Marc Marquez (210 poin) dan Valentino Rossi (160 poin).