Jika balap jet darat atau Formula 1 punya Mercedes-AMG GT, dan MotoGP punya BMW M2, Indonesian Series of Motorsport punya Honda CR-Z sebagai safety car di Sirkuit Sentul, Jawa Barat. Kali ini kami melakukan pengetesan lengkap safety car balap mobil Nasional.
Perlu diketahui, unit yang ada di hadapan Anda saat ini merupakan varian baru dari Honda CR-Z. Sejumlah ubahan membuatnya tampil jauh lebih sporty dibanding keluaran sebelumnya. Bisa dilihat dari tampilan fascia New CR-Z yang kini menggunakan desain berbeda pada bumper depan.
Desain gril berukuran besar berpadu aksen hitam memiliki desain layaknya sayap mengepak membuat tampang New CR-Z lebih dinamis. Lampu utama juga mengalami pembaruan, teknologi HID yang digunakan pada varian sebelumnya berganti LED yang mampu memberikan sinaran lebih terang, merata, dan hemat energi.
Buritan pun mendapatkan penyegaran yang sama, mirip dengan yang ada di depan, bumper belakang diimbuhi aksen hitam layaknya sayap mengepak. Jangan harap terdapat coakan dari bumper belakang sebagai tempat muffler. Karena New CR-Z tergolong mobil hybrid, justru muffler disembunyikan agar mencirikan mobil yang memiliki efisiensi bahan bakar tinggi.
Mobil yang memiliki ciri bodi dua warna ini dijual seharga Rp 538 juta, sementara varian berwarna hitam dijual lebih murah Rp 3 juta.
Tak hanya fokus di sektor eksterior, kabin New CR-Z juga mendapatkan penyegaran. Warna dominan hitam di varian sebelumnya kini disegarkan lewat permainan warna oranye di bagian door trim dan juga sebagian di bagian jok depan.
Perbedaan selanjutnya ada pada konsol tengah. Tuas parking brake yang ditanggalkan dan berganti jadi sistem elektrik membuat bagian tengah dibuat menjadi konsol dan armrest. Head unit pun sudah mengandalkan monitor berlayar sentuh yang sudah support rear vew camera sehingga memudahkan ketika harus melakukan manuver parkir mundur.
Kalau menyangka New CR-Z mirip seperti mobil hybrid Jepang lainnya yang ada di Indonesia, Anda salah besar. Sebab fungsi motor listrik di CR-Z bukanlah sebagai penggerak utama ketika mobil sedang berjalan pelan seperti mobil-mobil hybrid lainnya. Namun motor listrik bertugas sebagai tenaga tambahan yang bekerja berbarengan mesin konvensional saat power dikerahkan maksimal. Dari pada berpanjang lebar, langsung saja kita rasakan sensasi mengemudi bersama New CR-Z ini.
Dalam hal posisi mengemudi, Honda memang paling jawara. Posisi duduk rendah khas mobil sport bisa dirasakan di New CR-Z ini. Sayangnya jok berdesain semi bucket ini masih dilakukan secara manual. Duduk di jok mobil ini, seperti sedang berada di kokpit pesawat tempur. Desain spidometer ditambah bentuk dasbor yang mengarah ke driver oriented membuat pengemudi sangat dimanjakan. Semua tombol terasa sangat ergonomis dan mudah dijangkau.
Untuk menyalakan mesin cukup tekan tombol yang ada di sebelah kiri kolom setir. Spidometer berambient warna biru langsung memancar aura hybrid-nya. Oiya, New CR-Z ini punya tiga mode berkendara yaitu Econ, Normal, dan Sport. Setiap mobil dinyalakan akan selalu berada di mode Normal yang ditandai ambient cincin di spidometer berwarna biru. Warnanya akan berubah seiring penggantian mode berkendara. Hijau ketika ada di mode Eco dan berubah merah saat di mode Sport.
New CR-Z dilengkapi mesin konvensional 4 silinder kapasitas 1.497 cc yang mampu menghasilkan tenaga 118 ps serta torsi 144 Nm. Tapi saat mobil ini diajak berakselerasi dan motor listrik bekerja, akan mendapatkan tambahan tenaga 14 hp serta torsi 79 Nm. Itulah alasan mengapa Honda menamai teknologi Hybrid di CR-Z dengan sebutan Integrated Motor Assist (IMA).
Sayangnya, tenaga yang disalurkan mesin konvensional dan motor listrik disalurkan melalui CVT ke roda depan. Sehingga ketika diajak berakselerasi mobil ini terasa kurang impresif. Catatan waktunya pun tidak sebaik mobil-mobil sport pada umumnya. Diajak berakselerasi dari keadaan diam hingga kecepatan 100 km/jam, mobil ini hanya sanggup mencatatkan waktu 10,4 detik. Bahkan catatannya waktunya jauh dari Volkswagen Golf yang bisa mencatatkan waktu 2,3 detik lebih cepat.
Untungnya, CR-Z telah dilengkapi tombol S+ yang ada di lingkar kemudi sebelah kanan. Fungsinya sama seperti teknologi Kinetic Energy Recovery System (KERS) di mobil F1. Ketika pedal gas diinjak penuh dan tombol S+ ditekan, makan akan ada tenaga tambahan selama sekitar 5-10 detik dari motor listrik yang ditandai dengan logo S+ yang berkedip di spidometer. Sangat cukup digunakan ketika Anda ingin melakukan overtaking. Tapi ada syaratnya, logo ready S+ baru menyala ketika kecepatan lebih dari 30 km/jam. Selain itu kondisi baterai juga harus lebih dari 3 bar.
Meski harus berkompromi dalam performa akselerasi, penggunaan CVT di New CR-Z punya kelebihan lain yakni soal efisiensi bahan bakar yang sangat baik. Melaju konstan di jalan bebas hambatan dengan kecepatan rata-rata 53 km/jam, mobil ini bisa menyentuh angka 19,9 km/jam. Sementara ketika digunakan di dalam kota dengan kecepatan 19 km/jam, konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 11,1 km/jam.