Suzuka – Penampilan pembalap tim Red Bull, Max Verstappen di GP Jepang (9/10) mendapat kritikan dari tim Mercedes. Tetapi menurut penasihat Red Bull motorsport harusnya dipuji, bukan dikritik.
Pada balapan ronde ke-17 di sirkuit Suzuka, Jepang, Max Verstappen yang start dari posisi ketiga bisa berdiri di podium runner-up. Hasil ini diraih dengan tidak mudah, karena mendapat tekanan dari Lewis Hamilton.
Tim Mercedes mengkritik gaya membalap Verstappen. Ketika Hamilton ingin menyalip, ia menutup ruang gerak juara dunia bertahan ini sehingga harus menghindar keluar trek. Namun kemudian Mercedes mencabut kritikannya itu.
Lain halnya dengan pihak tim Red Bull. Penasihat Red Bull motorsport, Dr. Helmut Marko malah mendukung pembalap asal Belanda itu.
Anak mantan pembalap F1 Jos Verstappen mendapat sorotan atas mengemudinya yang defensif melawan Lewis Hamilton. Tetapi Dr. Marko berpikir Verstappen harus dipuji, bukan dikritik.
"Pada usia 19 tahun, Max sudah mampu menahan juara dunia tiga kali itu. Dan pada usia ban yang lima lap lebih lama," ujar pria yang pernah balap F1 pada awal 1970-an.
Marko juga mengatakan kepada koran Swiss, Blick, "Dengan sisa dua lap lagi, Max tidak memberi peluang."
Verstappen yang setuju dengan atasannya itu, mengatakan, "Saya tidak akan membuka pintu dan berkata 'Ayo lewat'.” "Tentu saja aku melihatnya bergerak, jadi saya menutup celah," lanjut remaja asal Belanda itu. (otomotifnet.com)