Jakarta - Membicarakan mobil apa yang dimiliki orang kaya di Indonesia, sudah pasti kata pertama jatuh ke Toyota Alphard. Jelas saja, wujud luxury MPV boxy ini sudah melekat di masyarakat Indonesia dari tahun 2002 hingga sekarang.
Kebetulan pas dengan lahirnya generasi Vanddicted di OTOMOTIF, alias para penggemar genre van yang kemudian dimodifikasi, rasanya kurang sreg kalau tidak membahas soal MPV Jepang yang satu ini.
Yang konon jadi ultimate image dari mobil pengangkut keluarga tersebut.
Simak ulasan lengkap duo Alphard dan Vellfire berikut.
Sejarah
Sejak 2002, kehadiran MPV bongsor generasi pertama ini hanya dibawa oleh importir umum (IU). Sementara generasi keduanya, baru PT Toyota Astra Motor (TAM) berkiprah merilis resmi MPV gambot ini sejak 2008.
Saat itu, Alphard dengan mesin 2GR-FE berkapasitas 3.500 cc, resmi dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp 1,1 miliar.
Baru setahun kemudian pada 2009 varian lebih terjangkaunya, 2.4X dijual seharga Rp 800 jutaan dan 2.4G seharga Rp 900 jutaan.
Lalu muncul Vellfire, saudara kembarnya yang berpenampilan lebih sporti bertebaran pada tahun 2010.
Berbeda dengan Alphard, Vellfire hanya ditawarkan dengan mesin 2AZ-FE, 2.400 cc saja.
Kemudian versi facelift generasi kedua ini secara resmi diluncurkan TAM pada tahun 2012, dengan diferensiasi utama pada gril depan, fog lamp, pelek 17 inci dan 7 airbags.
Barulah pada tahun 2015, ketika generasi ketiga sudah muncul, TAM secara resmi memasarkan Vellfire di Indonesia bersamaan dengan meluncurkan Alphard teranyar dan varian flagship-nya, Alphard Executive Lounge.
Namun tidak berhenti di situ, bahkan GIIAS 2015 dijadikan sarana untuk membawa secara resmi Toyota Alphard Hybrid yang mengusung sistem e-Four, alias dua motor listrik yang sistem kerjanya mengincar efisiensi maksimum pada bodi bongsornya.