OTOMOTIFNET.COM - Produsen CDI dan ECU lokal, BRT kembali melakukan inovasi, dengan meluncurkan ECU standalone terbaru yaitu Juken 5. Apa istimewanya BRT Juken 5? Bisa seting pakai laptop dan dijual sangat terjangkau! Yuk kita bedah fitur BRT Juken 5 ini!
“BRT Juken 5 lahir untuk menjawab tuntutan pasar, yaitu seting pakai laptop kendati tetap bisa pakai remot, juga ada fitur Auto Tune dan Data Logger,” buka Tomy Huang, President Director PT Trimentari Niaga, produsen BRT.
“BRT Juken 5 ini akan hadir Februari 2017, kisarannya Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta, yang seri Profesional dengan Data Logger sudah built in yang Rp 1 juta. Kalau yang basik belum ada Data Logger, namun bisa dibeli terpisah,” terang Tomy yang bermarkas di Cibinong, Bogor.
Apa saja fitur yang ditawarkan? Pertama adalah tampilan interface yang sangat komunikatif. Tuh lihat saja setelah software diinstal, yang mana nantinya bisa diunduh gratis di website BRT, semua menunya sangat mudah dimengerti. Pada pilihan Main Menu, tersaji “Fuel Injection Tuning Concept”.
Di dalamnya, BRT Juken 5 ada pilihan dari kondisi Start, Idle, Acceleration dan Deseleration. Jadi jika dirasa saat menghidupkan mesin susah, tinggal klik menu di bagian Start.
Bila akselerasi terasa loyo, koreksi saja di bagian Acceleration, ada Fuel Corection sampai Ignition Timing. “Sangat mudah dipahami kan?” tanya pria berkaca mata ini. Betul juga ya!
Di sisi kirinya ada tombol-tombol untuk berbagai seting, seperti limiter, turbo (dual injector), dwell, diagnostic, calibration dan lainnya. Lengkap banget tuh! Berikutnya yang baru ada menu Live, “Jadi kini bisa seting dalam keadaan mesin hidup, sehingga efeknya bisa langsung terlihat,” terang pria asli Sumatera Utara ini.
Beda dengan seri Juken sebelumnya, yang mana untuk seting harus dalam keadaan mesin mati. Pada BRT Juken 5 jika tombol Live diklik, akan masuk ke menu yang salah satunya menampilkan tabel Fuel Corection, angkanya bisa langsung diubah-ubah. Ditampilkan juga AFR-nya.
Fitur terbaru selanjutnya yang ada pada BRT Juken 5 tentu saja adanya Auto Tune. Parameternya menggunakan AFR yang telah direkam pakai Data Logger, baik yang built in atau beli terpisah. Kemudian dari data tadi maka pasokan bensin dikoreksi secara otomatis. Namun menurut Tomy ada yang lebih canggih dari Auto Tune, yaitu fitur Smart Tuning.
“Ini untuk mencari timing tercepat, yang dibaca waktu sehingga menghasilkan akselerasi terbaik,” terangnya.
(Aant/Otomotifnet.com)