Tren Lampu Sein Tidak Lagi Berkedip, Sekarang Zamannya Menjalar Ala Sequential Turn Sugnal

Parwata - Senin, 23 Januari 2017 | 15:55 WIB

(Parwata - )

Bahkan lampu sein pun mengalami perkembangan teknologi
    
Jakarta
- Tren dan teknologi mobil selalu berkembang, bahkan untuk nyala lampu sein sekalipun.

Jika selama ini lebih jamak terlihat lampu sein berkedip (blinking) saat aktif, kini tidak lagi. Akan mulai banyak terlihat lampu sein yang menyala secara menjalar (berjalan).

Pengembangan dengan lampu yang disebut sequential turn signal ini akan membuat tampilan mobil terlihat lebih eksklusif.

Lampu model seperti ini sudah mulai diadopsi oleh beberapa mobil mewah, seperti Audi dan Lexus generasi terbaru. Untuk bisa punya lampu model seperti itu, tak perlu punya mobil kedua merek tersebut. Sebab, Wira Santosa, pemilik bengkel SACS Speed Glow, Asia Jaya Motor di Pondok Gede, Jakarta Timur sudah punya inovasi tersebut.

Sequential turn signal ini menggunakan LED, dan nyalanya berurutan. Misalnya sein kiri, maka nyalannya dari kanan ke kiri, begitu juga sebaliknya,” jelas Wira.

Sequential turn signal menggunakan lampu LED yang disusun di mika lampu sein

Bentuk Lampu Harus Memanjang
    
Dijelaskan oleh pengguna Honda Jazz ini, untuk pemasangan lampu model seperti itu, harus memiliki bentuk memanjang. Tidak direkomendasikan untuk mobil yang bentuk lampu seinnya kotak atau pendek.

"Kalau yang bagus dilihat, minimal lampunya tujuh baris, dan lebih bagus lagi ada yang sampai 13 sampai 16 baris. Kalau yang bentuk lampunya pendek, tidak akan kelihatan, baru nyala sudah mati,” tambah pria ramah ini.

Untuk pemasangan LED lampu sein sequential ini bisa langsung menyatu dengan headlamp dan bisa diletakan langsung di mika lampu sein. Namun untuk lampu sein belakang lebih sulit.

"Kalau di lampu belakang agak susah, karena lampunya tidak bisa dibuka, jadi harus dibobok untuk memasukkan lampu," terangnya.

Pemasangan di bagian belakang lebih sulit.

Pengerjaannya cukup menyita waktu. Pemasangan di lampu depan yang mudah, dan hanya diletakan di mika lampu hanya membutuhkan waktu satu sampai dua hari.

Tapi untuk lampu belakang, karena tingkat kesulitan yang lebih rumit dibandingkan di lampu depan membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga hari. Waktu yang cukup lama tersebut untuk memastikan pengerjaan memiliki hasil maksimal.

"Harganya untuk lampu sein depan sekitar Rp 1,35 juta dan lampu belakang Rp 1,5 sampai Rp 4 juta, tergantung kesulitannya," sebut pemukim di daerah Cibubur ini.

Umur Pemakaian

Dengan pemasangan lampu aftermarket untuk sein sequential ini, Wira sebagai pemilik SACS menggaransi umur pemakaian yang cukup panjang, dengan spesifikasi lampu LED hingga 30 ribu jam. Sedangkan pemakaian dayanya, untuk satu lampu LED kecil ini hanya membutuhkan daya 0,2 Watt. Terbilang hemat dibanding lampu biasa.

Nah, setiap baris lampu sein sequential ini membutuhkan tiga lampu LED, jadi jika lampu sein yang panjangnya hingga tujuh baris, terdapat 21 lampu LED yang terpasang.

Gimana? Tertarik pakai lampu sein menjalar dan tidak berkedip lagi. Arief/otomotifnet.com