Tips Knowledge Power Steering Hidrolis, Setir Bertenaga Super

Otomotif R4 - Selasa, 30 Mei 2017 | 12:58 WIB

Tips Full Hydraulic Steering Setir Bertenaga Super (Otomotif R4 - )

Jakarta - Sekitar 5 tahun lalu, dunia off-road Tanah Air mengenal teknologi baru seputar power steering. Sistem ini dikenalkan oleh salah satu workshop, yaitu ProRock Engineering.

Sistem power steering ini punya kemampuan tekanan pompa tinggi, dan dikenal dengan merek PSC (Performance Steering Components).

“PSC itu bisa diaplikasikan di semua jenis kendaraan off-road, mulai dari adventure, speed off-road, hingga rock crawling,” ucap Widodo Teguh, owner ProRock Engineering.

Sistem ini punya kelebihan high pressure dan high volume.

“Efeknya, beban kemudi akan jauh lebih ringan ketimbang power steering biasa,” tambah pria ramah ini. Bicara soal PSC di Tanah Air, rupanya belum ada catatan kerusakan pada unit PSC.

“Selama ini belum ada yang complaint untuk kerusakan fatal, paling hanya seputar slang hidrolisnya,” jelas Widodo. Artinya steering hydraulic ini punya durabilitas baik, asalkan pemakaiannya benar.

Ridha Giwangkara pun setuju.

“Sejauh ini PSC itu power steering paling hebat buat off-road yang pernah ada. Selama pakai, belum pernah kendala PSC sampai rontok,” jelas off-roader nasional yang kerap turun di kompetisi ini. * (Rindra/otomotifnet.com)

Kapan Dibutuhkan?

“Ganti ban diameter lebih besar, pasti punya beberapa efek lain.Salah satunya, menurunnya performa power steering."

"Pressure yang dihasilkan pompa power steering original, hanya dirancang untuk ukuran ban dan beban kendaraan standar dari pabrik,” jelas Vincent, pembalap kompetisi adventure off-road.

Tidak heran bila kendaraan yang sudah dimodifikasi untuk off-road dengan ban besar, terutama bila sudah pakai ukuran 35 inci ke atas, setir akan terasa berat diputar.

Kadang harus sambil digerakkan maju, agar putarannya ringan.

Ini karena pompa power steering tidak punya pressure yang memadai untuk menggerakan beban ban tersebut.

“Itu pun asumsi kendaraan berada di permukaan keras. Kebayang bila sudah berada di trek off-road dan ban terpendam di dalam lumpur atau terjepit di alur air."

"Dijamin lebih susah memutar kemudi,” ucap Vincent yang juga menggunakan PSC pada tunggangan off-roadnya. 

“Sistem full hydraulic steering pada PSC dirancang buat kendaraan yang upgrade ban hingga di atas 44 inci,” ucap Widodo.

Karakternya pun langsung berubah.

“Kalau pakai PSC, setir bakal terasa ringan sekali,” jelas Widodo. Walaupun ban terkunci atau terjepit, tidak akan berasa berat di lingkar setir.

Jangan Salah Oli

Berbeda dengan power steering standar, steering PSC bekerja dalam tekanan oli yang tinggi.

Otomatis, tekanan yang dihasilkan oleh pompa PSC meningkatkan temperatur oli. Sehingga, tidak bisa gunakan sembarang oli, seperti ATF.

“Oli yang direkomendasikan yang penting punya spesifikasi Power Steering Fluid."

"Memang oli yang dibuat untuk kerja power steering,” jelas Widodo.

Untuk pemakaian balap, olinya pun harus punya spesifikasi lebih bagus lagi.

“Kalau baca di buku manual PSC, oli yang direkomendasikan adalah merek Swepco 715 Power Steering Fluid,” jelas Widodo.

 
Kelebihan PSC
-    Kerja pompa hidraulis ringan, tidak membebani mesin kecil
-    Tidak makan tempat karena harus pasang steering box
-    Umur pemakaian komponen power steering panjang
-    Rebuilt kit semua part ada

Kekurangan PSC
-    Tidak rekomen untuk daily use
-    Kendali setir sedikit susah
-    Harganya lebih mahal dari jenis power steering yang ada

Harga

Harga satu paket power steering PSC full hydraulic lengkap, mulai dari pompa high pressure, double end steering cylinder, tabung oli, steering valves dan slang high pressure dibanderol Rp 30 jutaan.