Awalnya sudah bore up mejadi 160 cc tapi masih kurang, makanya mau upgrade lagi untuk kejar stop and go
Jakarta - Skutik Perancis, Peugeot Django masih jarang banget ditemui di jalanan Indonesia. Tapi, milik Ronny Herliantho ini ternyata sudah melalui banyak ubahan. Bukan cuma ganti warna, mesinnya juga sudah dioprek!
“Awalnya sudah bore up mejadi 160 cc tapi masih kurang, apalagi setelah coba Vespa GTS 250 punya temen, makin merasa kurang. Makanya mau upgrade lagi untuk kejar stop and go,” keluhnya.
Pengerjaan pun diserahkan ke bengkel D2 Scooter Workshop, yuk lihat ubahannya. Apa saja yang diganti? Fariz/otomotifnet.com
Piston Honda CBR 150R
Volume silinder ditambah dengan menggunakan piston kepunyaan motor sport Honda.
“Piston pakai CBR150R oversize 250 karena sama punya diameter pen piston 15 mm,” ucap Amadea Madun mekanik dari D2 Scooter Workshop.
Itu berarti diameter piston saat ini 66 mm dengan panjang langkah 57,8 mm membuat isi silindernya menjadi 197,6 cc, ya 200 cc kurang dikit.
Noken As Custom
Mengimbangi ruang bakar yang makin buncit, buka tutup klep diatur ulang dengan menggunakan noken as dan per klep custom.
“Noken as punya durasi 280 derajat, per klep juga ganti yang lebih keras. Selanjutnya dial ulang dan porting-polish,” ujar mekanik yang ngebengkel dibilangan Beji, Depok, Jawa Barat.
Injektor 10 Hole
Enggak perlu piggyback, cukup ganti injektor. Namun karena motor masih jarang, jadi sulit mencari racing part-nya.
“Cari injektor yang pas memakan waktu 1 bulan, akhirnya dapat yang punya 10 hole karena aslinya hanya 2 hole saja,” lanjut pria yang akrab disapa Erte ini.
Knalpot Vespa Sprint
Berhubung belum ada produsen knalpot yang membuat knalpot aftermarket untuk motor ini, maka silincer Akrapovic yang aslinya untuk Vespa Sprint 150 3Vie dipasang. Tentunya pipa leher harus diracik sendiri, disesuaikan dengan lekuk mesin Django.
CVT Skutik Jepangan
Lagi-lagi karena motor masih tergolong baru, mencari part CVT pun mesti jeli menemukan persamaannya. Kebanyakan pakai barang-barang skutik Jepang.
Mulai dari variator, roller, kampas kopling, mangkok kopling, dan per CVT.
“Roller pakai LHK kombinasi 8 dan 9 gram karena pemiliknya ingin galak tiap bukaan gas,” sahut Opin salah satu mekanik di sana.
Sedang variator pakai SRP, “Pemasangannya butuh penyesuaian di bagian gerigi as. Jalur roller lebih landai dan dilapisi teflon lebih licin dan kuat,” lanjutnya. Sedangkan kampas kopling dan mangkoknya pakai Kawahara dikombinasi dengan per CVT KTC 1.500 rpm.
Tes Akselerasi
Untuk mengetahui hasilnya setelah bore up, diuji kemampuan berakselerasinya dengan menggunakan Racelogic Performance Box,.
Dalam kondisi standar, Django menempuh 0–60 km/j dalam waktu 7,4 detik. Setelah upgrade hanya butuh waktu 5,6 detik saja. Sedangkan menempuh jarak 201 meter 13 detik dengan kecepatan 73,9 km/j. Data lengkap lihat di tabel ya!
Data Modifikasi
Piston: 66 mm Honda CBR150R oversize 250
Injektor: 10 hole
Variator: SRP
Kampas kopling: Kawahara
Mangkok kopling: Kawahara
Roller: LHK 8 & 9 gram
Knalpot: Akrapovic Vespa Sprint 150 3Vie
Noken as: Custom
Per klep: Custom
D2 Scooter Workshop: 0813-1533-9222
Data Tes
Standar
0-60 km/jam: 7,4 detik
0-80 km/jam: 13 detik
0-100 meter: 9 detik (66,9 km/jam)
0-201 meter: 13,9 detik (81,3 km/jam)
Bore Up
0-60 km/jam: 5,6 detik
0-80 km/jam: 12,5 detik
0-100 meter: 8,2 detik (69,5 km/jam)
0-201 meter: 13 detik (73,9 km/jam)