Equinox Cuma Hoax? Ini Antisipasinya Bila Terjadi

Senin, 20 Maret 2017 | 21:50 WIB

JAKARTA - Datangnya fenomena peningkatan suhu udara secara drastis atau dikenal dengan equinox patut diwaspadai pengendara motor.

Meski demikian tak perlu terlalu khawatir. Bahkan kalau isunya melebih-lebihkan itu hanya hoax.

"Equinox itu hoax. Tapi kalau benar yang harus dilakukan ialah batasi aktivitas bermotor dan lakukan jeda istirahat setiap satu jam berkendara," ujar Sony Susmana, Professional Trainer Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Di siang hari, pengendara motor yang sering berkendara di bawah teriknya matahari perlu menyesuaikan dengan kondisi cuaca.

"Siapkan air putih untuk mencegah dehidrasi dan kenakan pakaian yang menyerap keringat," tambah Sony.

Sementara, Sony menuturkan, perlu bagi pengendara mengatur keberangkatan dan mencari waktu dan rute yang pendek.

Adapun suhu saat equinox di tanggal 19, 20 sampai puncaknya di 21 Maret dan bulan September akan meningkat sampai 32-36 derajat celcius.

Equinox bukan seperti fenomena Heat Wave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.

Namun, equinox merupakan fenomena saat posisi matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa dan menyebabkan panjang antara siang hari dan malam hari menjadi sama selama 12 jam.

Secara umum kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia cenderung kering. Beberapa tempat seperti Sumatera bagian utara mulai memasuki musim kemarau. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan. (Otomotifnet.com)