Nih Detail Modifikasi All New Honda CBR250RR Pacuan Gerry Salim di ARRC, Full Spek!

Antonius Yuliyanto - Jumat, 31 Maret 2017 | 15:13 WIB

(Antonius Yuliyanto - )

Jakarta - Detail All New Honda CBR250RR pacuan para pembalap Astra Honda Racing Team di kelas AP250 ARRC 2017 membuat penasaran. Kalau dari sisi mesin, tentu lebih banyak standar sesuai regulasinya. Nah yang menarik melihat detail lain.

Yuk kita amati!

All New CBR250RR Asia Road Racing Championship pacuan Gerry Salim

Pertama kita lihat suspensinya depannya yang sekilas standar, tapi cek dulu sisi atasnya. Ternyata tetap pakai Showa separate front fork, namun sudah ganti isinya yang full adjustable. Kiri untuk seting rebound dan compression, sedang kanan untuk pre-load.

Sementara suspensi belakang pakai Showa dengan label BFRC atau Balance Free Rear Cushion. Setingannya juga lengkap di sisi atas tampak setelan tension dan compression, serta BFRC sendiri.

Membantu kestabilan ada steering damper Ohlins yang terpasang di depan komstir. Sedang setangnya tetap pakai standar.

 

Yang unik jika melihat panel saklar kiri, ternyata fungsinya diubah. Saklar lampu jauh dekat dijadikan untuk memilih map ada A dan B. "Itu untuk milih map kering atau basah," terang Gerry Salim, salah satu pembalap AHRT.

Sedang saklar klakson jadi pengatur throttle by wire (TBW), ternyata di balap Riding Mode masih dipakai! Dan menurut Gerry yang dipakai cukup Sport. Lalu tombol sein untuk mengaktifkan speed limit di pit.

Peleknya pakai Gale Speed yang sangat ringan. Ban pakai Dunlop sesuai sponsor gelaran. Disc brake depan pakai Yutaka full floating.

Footstep sudah ganti namun tanpa label. Yang pasti di as persneling terpasang sensor quick shifter.

Performa mesin ditunjang knalpot berbahan titanium dengan silencer besar. Cuma knalpotnya tanpa label. Nah yang beda radiatornya, gede banget! Dan di bawahnya ada oil cooler.

Untuk membantu mempercepat udara yang masuk ke boks filter, ram air diperbesar menggantikan lampu utama. Ada dua buah di kanan dan kiri yang kalau dibuka seperti belalai.

Sementara ECU-nya menurut Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding & Motor Sport PT Astra Honda Motor, dikembangkan sendiri oleh tim. "Tanpa label, bukan HRC," ujarnya.

Menurut Gerry Salim, pacuannya ini telah mengalami kemajuan pesat jika dibanding saat tes pramusim. "Sekarang respon mesinnya lebih cepat naiknya," pungkas Gerry. (Otomotifnet.com)