Mesin Diesel Hyundai Sudah Canggih, Tak Lagi Disarankan Pakai Biosolar

Minggu, 7 Mei 2017 | 09:05 WIB

Jakarta - Hyundai sudah menggunakan mesin diesel pada produknya selama beberapa waktu lalu, namun sayangnya, mesin tersebut tak dianjurkan menggunakan bahan bakar diesel biasa, yang kerap disebut Biosolar. 

Hal ini karena mesin mobil asal Korea tersebut sudah menggendong teknologi canggih dan modern. Public Relation PT. Hyundai Mobil Indonesia, Adinda Armnesia mengatakan bahwa kehadiran Hyundai dengan varian diesel disebabkan lantaran sudah memakai mesin modern.

"Iya karena memang mesin tersebut sudah modern jadi udah enggak bisa dengan mengandung sulfur. Sehingga mesti pakai Pertadex. Karena kalau pakai yang biasa kemampuanya udah enggak mempuni seperti diharapkan," ungkap Adinda Armnesia, Public Relation PT Hyundai Mobil Indonesia di IIMS 2017, Jiexpo Kemayoran, Jakpus. 

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak mobil dengan varian diesel yang disukai oleh konsumen karena teknologinya sudah canggih.

"Konsumen di Indonesia sudah nggak seperti dulu yang menganggap diesel itu kotor dan bau. Kalau kita bisa bilang sekarang diesel kan teknologinya 'edan' lah. Contohnya Hyundai Santa Fe diesel ataupun Tucson diesel itu pakai Pertadex, karena memang mesinnya sudah canggih memang disarankankan memakai Pertadex. Apalagi Tucson diesel, 2.000 cc tapi horse power 178 secara torsi 400 Nm. Intinya mobil ini cc-nya kecil tapi secara tenaga sangat luar biasa mumpuni, dan pemakaian bahan bakar lebih ringan karena engine cc-nya kecil," katanya.

Beberapa mobil yang sudah menggunakan mesin diesel seperti halnya Toyota Innova, Mitsubishi Pajero Sport, Chevrolet Captiva, di segmen MPV bahkan ada Suzuki Ertiga dan yang baru diluncurkan produsen asal Korea Selatan, Hyundai Tucson XG CRDi eVG Turbo.

Sebenarnya mesin diesel dengan teknologi commonrail dan turbodiesel memang akan lebih optimal kinerjanya kalau pakai bahan bakar Pertadex. (Otomotifnet.com/MAS).