Bos Tim Yamaha MotoGP Memberi Masukan kepada Siswa Yamaha VR46 Master Camp

Minggu, 14 Mei 2017 | 15:14 WIB

Misano – Para siswa yang mengikuti program Yamaha VR46 Master Camp, termasuk pembalap Indonesia Anggi Setiawan, mendapat masukan dari bos tim Yamaha MotoGP Lin Jarvis

Hari ketiga (12/5) Yamaha VR46 Master Camp dirancang khusus untuk membawa para siswa selangkah lebih dekat ke karier profesional di tingkat internasional, dengan fokus pada pengetahuan praktik dan teori.

Pada aktivitas hari itu, mereka kembali ke Motor Ranch Valentino Rossi.

(BACA JUGA: Ikut Program VR46 Riders Academy, Anggi Setiawan Podium Balap MiniGP di Misano, Italia)

Mereka bergabung dengan direktur teknik dan crew chief Sky Racing Team VR46 Pietro Caprara serta managing director Yamaha Motor Racing Srl (Italia) Lin Jarvis, di markas besar VR46 untuk dua pelajaran teori.

Peserta progam Yamaha VR46 Master Camp terus mendapat praktik bagaimana meningkatkan gaya berkendara mereka

Sebelumnya, pembalap bersatu kembali dengan ahli flat track Marco Belli, untuk lebih membangun kontrol mereka dalam men-sliding motornya.

Kemudian Belli membuka tanya jawab tentang bagaimana untuk lebih meningkatkan gaya berkendara mereka dan kapan membuka gas.

Mereka melakukan berbagai latihan di sirkuit oval untuk menyempurnakan gerakan tubuh bagian bawah mereka di atas motor.

Pelajaran teori Master Camp ketiga dibagi menjadi dua bagian. Diajar oleh Pietro Caprara dan Lin Jarvis. 

Caprara menggunakan motor pajangan YZR-M1 milik Rossi untuk menggambarkan bagaimana menyetel sebuah motor untuk balap seperti jarak sumbu roda, sasis, trail, offset, sudut suspensi dan sudut swingarm.

Keenam siswa Yamaha VR46 Master Camp diberi bekal untuk menjadi pembalap profesional yang siap berlaga di tingkat dunia

Sementara Jarvis memberi 'pelajaran sejarah' singkat dalam kariernya bersama Yamaha.

Bagaimana Yamaha dan Valentino Rossi mulai bekerja sama, pasang surut yang mereka alami selama bertahun-tahun dan apa yang mereka dapatkan darinya.

Ia juga mengatakan bagaimana menangani pembalap Yamaha lainnya di tingkat kejuaraan dunia.

Di akhir cerita, Jarvis memberi kesempatan yang sangat eksklusif kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

Ini digunakan siswa Master Camp untuk mencari tahu di bagian mana mereka harus meningkatkan diri mereka dan profesionalitas mereka untuk mencapai balap motor dunia. (Otomotifnet.com)