Drifter yang juga merangkap pembalap dan peslalom itu justru kepincut dengan body kit plus wide body buatan GP Sport.
“Menurut gue, desain GP Sport itu kental banget nuansa Jepangnya. Sementara kalau Rocket Bunny sudah ada sedikit desain ala Amerikanya,” sahutnya.
Wide body kit berbahan fiberglass ini juga berfungsi untuk menutupi fitment roda, yang sudah melar akibat pemilihan dan settingan suspensi untuk drift.
Dimensi 200SX pun lebih lebar sekitar 5 inci ketimbang standarnya. Pemasangannya tidak terlalu merepotkan, lantaran bolt on dengan tubuh 200SX.
Mesin
Aslinya, 200SX pakai mesin CA18DET. Tapi karena untuk drift, sempat ganti SR20DET. Merasa masih kurang puas, Demas akhirnya memilih mesin 6 silinder legendaris bawaan Toyota Supra, 2JZ-GTE.
Mesin yang terkenal tahan banting ini memang cocok untuk di-tuning dengan tenaga besar.
Namun twin turbo bawaannya kini berganti dengan single turbo buatan GReddy berkode T78-33D. Turbo dengan ukuran turbin mencapai 74 mm ini memang memiliki dimensi yang bongsor, sehingga ideal dengan target di atas 700 dk, meski terkenal laggy.
“Tapi kalau sudah masuk spooling, kepala kayak dijambak, hahaha,” tawa Demas.
Internal mesin juga lebih kuat dengan mengganti piston standar dengan CP Piston. Sementara pada bagian kepala silinder, kem sudah menggunakan JUN Auto dengan durasi 2720 (in & ex).