Otomotifnet.com - Pernah mengalami aki motor ngedrop?
Tak usah panik maupun bingung, sebelum kasih vonis aki jelek atau peranti tertentu bermasalah, sebaiknya dicek dan diteliti terlebih dulu peranti yang berhubungan dengan aki.
Bila tunggangan sudah mengalami modifikasi atau pemasangan aksesori tertentu bisa jadi penyebab aki dapat diskon daya besar.
Sebut saja bore-up, seperti pemasangan klakson mobil atau model keong dan aplikasi lampu HID.
Kenapa Bore Up?
Kalau mesin sudah berubah potensi dayanya tanpa diimbangi perubahan komponen kelistrikan bisa bikin pasokan listrik ngos-ngosan.
Spul dinamo starter yang acap terlupakan buat disesuaikan dengan kapasitas daya mesin yang melonjak.
Alhasil karena kompresi tinggi, dinamo starter enggak kuat untuk starter.
Bisa juga karena ada komponen yang berkaitan kelistrikan yang sudah tak berfungsi baik, seperti stop lamp menyala terus.
Kiprok rusak juga bikin aki cepat ngedrop lho.
Peranti ini berfungsi mengatur pengisian aki.
Tapi kalau rusak atau bermasalah, efeknya aki overcharged maupun sebaliknya.
Ujung-ujungnya, aki cepat tekor.
Untuk deteksi pengisiannya normal atau tidak, mesti pakai voltmeter sih, nyalakan mesin dan nyalakan lampu utama.
Gas ditahan pada putaran mesin antara 4.000-5.000 RPM. Pengisian bagus tegangannya antara 14-15 Volt.
Kurang dari 14 Volt atau lebih dari 15 Volt, berarti sistem pengisiannya tidak normal karena kiprok bermasalah
Klakson mobil yang banyak dipasang pada motor serta skutik juga harus jadi perhatian.
Peranti ini butuh suplai tegangan listrik yang cukup besar.
Biar aki enggak gampang tekor, sebaiknya ditambah relay supaya arus listrik lebih stabil.
Stop lamp menyala terus sering terjadi tapi jarang terdeteksi.
Padahal kalau itu terjadi arus listrik dari aki kesedot terus selama mesin hidup.
Sejatinya, sederhana, itu karena setelan switch rem belakang berubah atau peranti tersebut memang rusak.