Untuk pemindahan gigi jika aslinya pakai tuas diinjak kaki, di DCT digantikan dinamo khusus, makanya masih ada suara 'ceklak' meski perpindahan gigi jadi automatic seperti skutik.
Tapi ada pilihan posisi netral, D untuk jalan normal atau S buat tarikan lebih responsif. Sementara untuk merasakan sensasi perpindahan gigi manual, bisa dilakukan dengan tuas di setang sebelah kiri.
Oiya, panel indikatornya full digital. Desainnya simpel, hanya kotak. Isinya ada spidometer, takometer dalam bentuk bar, jam digital, dua tripmeter dan fuelmeter dan khusus varian DCT ada gear position indicator.
Handling
Posisi duduknya motor cruiser banget, setang tinggi dipadu jok rendah yang lebar dan empuk juga posisi kaki yang selonjor. Nyaman untuk jalan jauh, meski rider dengan tinggi badan 165 cm merasa pegal di area betis dan paha setelah riding lebih dari 1,5 jam.
Motor yang bobotnya 218 kg ini ternyata mudah dan ringan handling-nya. Selain karena center gravity yang didesain rendah juga sudut rake-nya tergolong tegak untuk ukuran motor cruiser.
Tentunya sesuai dengan konsep 'all-day comfort motorcycle' yang ditawarkan Honda. Jadi mudah selap-selip, bahkan saat putar balik. Ketika menikung zig-zag pun sangat mudah untuk dilakukan.
Namun kelemahannya, jadi kurang stabil di kecepatan tinggi, lari di atas 150 km/jam terasa limbung. Selain itu karena tanpa windshield dan bodi depannya ramping, ketika kencang badan serasa ditampar angin dengan keras hehe.. Memang enak buat riding santai saja sih.
Performa
Untuk ukuran motor 700 cc, performanya biasa saja. Jangan membayangkan akselerasinya seganas sport bike 4 silinder 600 cc.
Namun cukup untuk menjelajah, cruising ringan yang mengutamakan kenyaman dan durabilitas. Respon motornya tergolong smooth, malah enggak bikin kaget dan menguras tenaga.
Apalagi ini adalah varian dengan transmisi DCT, tak perlu repot pindah gigi persis naik skutik.
Nyantai banget bro! Dari posisi netral, tombol transmisi silahkan pindah ke D untuk jalan santai. Kalau mau responnya lebih cepat pindah ke S.
Sebagai perbandingan antara D dan S, sama-sama melaju konstan di jalan datar 70 km/jam, mode D memposisikan transmisi di gigi 6 dengan putaran mesin 3.000 rpm.
Sedang S pakai gigi 5 di 4.000 rpm. Pakai D tentu saja lebih irit bensin cuma tidak segalak S saat butuh respon cepat.
Ketika butuh akselerasi cepat, transmisi ini juga bisa kickdown. Putar saja selongsong gas langsung dalam, putaran mesin langsung berteriak ke 5.000 rpm dan langsung ngacir!
Meski menyenangkan, DCT pada motor ini memang bukan update paling terakhir. Perpindahan gigi terutama saat deselerasi terasa lebih kasar, tidak sehalus DCT yang diadopsi CRF1000L Africa Twin.
Data Spesifikasi
Kode mesin / tipe mesin : RC63E /Liquid-cooled Parallel-twin
Kapasitas : 670 cc
Bore X Stroke : 73 x 80 mm
Rasio kompresi : 10,7 : 1
Kopling : Wet multiplate clutch
Tansmisi : DCT 6-speed
Final drive : Rantai
Primary / Final reduction : 1.690 / 2.800
Pengapian : Digital transistorized with electronic advance
Starter : Electric
Panjang x lebar x tinggi : 840 x 2.255 x 1.155 mm
Sumbu roda : 1.530 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Tinggi jok : 720 mm
Caster weight (°/') Angle / Trail : 27° 40' mm
Berat kosong : 218 kg
Kapasitas tangki : 12,4 liter
Suspensi depan : Telescopic fork, 107 mm travel
Suspensi belakang : Swingarm, 110 mm travel
Rem depan : Hydraulic single disc (ABS)
Rem belakang : Hydraulic single disc (ABS)
Ban depan : 120/70ZR17M/C 58W
Ban belakang : 160/60ZR17M/C 69W