JAKARTA - Diterbitkannya regulasi baru mengenai bobot minimum motor dari promotor ARRC (Asia Road Racing Championship), Two Wheels Motor Racing (TWMR) pada (21/6) memang unik.
Sebab motor-motor yang dilombakan di kelas Asia Production 250 (AP250) memiliki bobot yang berbeda berdasar merek, bukan jumlah atau ukuran silindernya.
Motor Honda CBR300R punya bobot minimumnya 125 kg, Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha YZF-R25 130 wajib 130 kg dan Honda CBR250RR 135 kg.
Maka tim-tim yang mendaftarkan Honda CBR250RR seperti Sidrap Honda Ikazuchi, AP Honda Thailand, dan Astra Honda Racing Team (AHRT) harus punya strategi lain.
Sebab isu berubahnya regulasi ini sudah terdengar di kalangan pembalap sejak seri tiga di Suzuka, Jepang awal Juni lalu.
Misalnya pembalap AHRT, Gerry Salim lebih memilih meringankan bobot tubuhnya.
Gerry yang kini berbobot 54 kg masih ingin memangkas bobot tubuhnya.
"Kalau lebih ringan kan lebih enteng juga bagi motor, jadi bisa melaju," kata pemuda penggemar tim sepakbola, Persebaya Surabaya tersebut.
"Ini jadi strategi menyiasati bobot motor supaya lebih ringan. Kalau di sini (AP250) yang dihitung itu bobot motornya, beda sama di IRS yang pembalapnya juga ditimbang. Jadi pembalapnya seringan apa pun gak jadi masalah," sambung Gerry yang kini memuncaki klasemen sementara AP250.
Regulasi ini akan mulai dijalankan pada seri keempat yang diselenggarakan di sirkuit Sentul, Jawa Barat pada 12-13 Agustus mendatang.
Apalagi biasanya, jika ada regulasi berubah di kancah Asia, maka akan berpengaruh pada regulasi di Kejurnas. Kita nantikan kelanjutannya ya. (Otomotifnet.com)