Mobil bermesin diesel konvensional, kalau bunyi mesinnya terdengar terlalu kasar, bisa jadi ini biang keroknya..
Jakarta - Mesin diesel konvensional, aslinya memang bersuara kasar. Tapi, jika makin lama dipakai dan timbul suara makin kasar, berarti ada yang tidak beres pada mesinnya.
Terutama dialami oleh mesin diesel yang tidak menggunakan timing belt. Biasanya karena timing gir yang aus dan bergesekan keras. Selain suara berisik, akibat timing gir yang aus juga menimbulkan asap putih. Untuk itu perlu dicek kondisi timing gir itu. (Aong/otomotifnet.com)
Seumur Hidup
Mesin diesel yang menggunakan timing gear, seperti Isuzu Panther dengan mesin 4JA atau Elf 4JB. Atau mesin Nissan Frontier lama.
Untuk meggerakkan injection pump dan noken as menggunakan perantara gir. Kelebihan mesin dengan timing gear tidak pusing penggantian timing belt setiap 50.000 km.
Seperti mesin Panther dengan timing gear, pakainya seumur hidup. Tidak takut timing belt putus dan berantakan.
Namun lama dipakai, namanya benda bersentuhan dan bergesekan, tetap saja akan mengalami aus. Antar mata gir yang bergesekan akan jadi lancip.
“Menimbulkan suara kasar dan berakibat muncul asap putih dari knalpot,” jelas Pak Thamrin, dari bengkel Thamrin Bersaudara.
Seperti kita lihat di gambar, dari rangkaian timing gir ada beberapa gir yang bersentuhan. Dari gir kruk as, idle gir 2, idle gir 4, gir noken as dan gir injection pump.
Menurut Pak Tamrin, yang sering masalah idle gear 2 dan 4. “Biasanya idle gear 2 ompong dan idle gear 4 meruncing,” sebutnya.
Idle gear 4 terdapat 3 lapis. Lapis luar 1, tengah dan lapis luar 2. Biasanya yang sering meruncing gir lapisan luar.
Fungsi lapisan gir ini untuk memajukan timing sempotan bahan bakar.
Atau agar semprotan lebih anvanced. Bahasa mekaniknya, supaya lebih pur. Agar tenaga mesin stabil pada setiap tingkat putaran.