Otomotifnet.com-Profesi sales mobil menyimpan banyak pengalaman menarik lo. Dari banyak pertemuan dengan mereka, selalu ada saja kisah yang bikin kita tertawa sampai ngeri.
Seperti dikisahkan seorang pria wiraniaga Suzuki asal Jakarta (12/8/2017), ia sering mengalami peristiwa unik selama 6 tahun menjalani profesinya.
“Ada konsumen yang menghitung hari baik dan buruk dan jam tertentu. Kalau telat ngirim dia enggak mau terima,” aku sang wiraniaga yang tak kami sebutkan namanya.
Lalu gimana mobil bisa diserahkan ke konsumen?
(BACA JUGA: Velg Lamborghini Modifikasi Raffi Ahmad, Cuma Ada Satu Di Dunia!)
“Caranya, mobil itu dititipkan di rumah kakaknya. Nanti dicari lagi hari baiknya kapan, baru mobilnya dibawa pulang di hari baik itu,” lanjutnya.
Kisah lainnya saat mengantar sebuah Suzuki APV (mobil biasanya diantar oleh sopir, bukan oleh sales).
“Sampai di sana saya disuruh masuk mobil. Di dalamnya ternyata sudah ada beberapa ustad, kita doa bareng. Engap enggak tuh di dalam mobil, hehe,” kenangnya.
Pengalamannya di kesempatan lain saat mengantar mobil ke daerah Jonggol tak kalah menarik.
(BACA JUGA: Mengaku Sepi Pengunjung, Sales Daihatsu Ini Tetap Rileks Hadapi Kenyataan)
“Saat datang mengantar mobil di sana sudah ada pengajian, grup rebana dan layar tancap. Waktu saya tanya ini buat apa pak? Dia bilang ini buat nyambut si biru (mobil yang dipesan),” terangnya.
Peristiwa unik lain saat ia diundang ke bengkel tempat konsumennya bekerja pada malam jumat.
“Mas, malam jumat datang ya ke bengkel. Pakai baju koko sama peci. Pas saya tanya buat apa, dia bilang, itu buat yang kemaren mas kirim (mobil baru). Selametan aja semoga cicilannya lancar,” aku sang sales menirukan ucapan konsumennya.
Nah, peristiwa unik lain juga dialami rekan seprofesinya saat mengantar mobil.
“Kalau dia ngalamin, mobilnya dimajuin sambil injak telor,” ujar sang wiraniaga menceritakan pengalaman rekannya.
(BACA JUGA: Cerita Sales Tentang Toyota Fortuner Yang Disukai Perempuan, Enggak Bikin Repot Penjualnya)
“Ada juga yang disiapkan steger (kayu penyangga untuk pijakan) sama bak gede isi air. Pas dateng mobilnya dimandiin dari atas pakai gayung. Gayungnya juga dipilih yang dari batok kelapa,” lanjutnya.
Nah, itu pengalaman-pengalaman unik sales mobil yang OTOMOTIFNET temui.
Selain pengalaman mengantar mobil pribadi, ia juga punya pengetahuan tentang usaha tahu bulat yang menggunakan Suzuki Carry pikap.
Ternyata, usaha tahu bulat dilakukan oleh badan usaha dan punya perhitungan yang detail.
“Badan usahanya berbentuk CV, punya belasan mobil. Nah, setoran cicilan mobilnya Rp 150 ribu perhari. Kalau per butir dipotong Rp 250 per butir,” ujarnya.
Wah, berani juga ya?
“Iya, pedagang tahu bulat pemula aja bisa 3.000 butir sehari,” pungkasnya.
Wah, hebat euy.