Jakarta - Penerapan pembatasan kendaraan berdasarkan pelat ganjil genap di Tol Jakarta- Cikampek pada Agustus mendatang mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Ada yang mengeluh, namun ada pula yang mengatur siasat.
Menangapi hal tersebut, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono mengatakan seharusnya masyarakat juga turut andil dalam membantu pemerintah untuk mengatasi kemacetan.
"Iya sekarangkan pemerintah lagi membangun sistem cara pengambilan kebijakan. Mengambil kebijakan itu tidak hanya menjadi domain pihak pemerintah melainkan juga domainya publik," ujar Bambang kepada OTOMOTIFNET di Jakarta, Minggu (20/8).
"Publik juga harus memberikan masukan kepada pemerintah untuk strategi kedepan. Kenapa demikian, karena kebijakan itu hanya akan suskes jikalau didukung oleh publik, kalau publik tidak mendukung pasti tidak akan suskes," ungkap Bambang.
Bambang mencontohkan, seperti halnya pada transportasi di musim lebaran kemarin terbilang sukses, karena pemerintah berkoordinasi kuat antara lembaga lainya termasuk masyarakat.
Seharusnya, lanjut Bambang, masyarakat bisa mengambil contoh seperti itu. "Dengan adanya dukungan seperti itu nantinya bukan hanya pemerintah tapi buat masyarakat juga," ujarnya. Menurut Bambang, BPTJ masih memiliki tugas-tugas yang mesti di emban bagi kemajuan ibu kota Jakarta.
"Contohnya kita akan meningkatkan kecepatan rata-rata yaitu sekarang 13 KM/Jam menjadi 30 KM/jam. Kemudian waktu tempuh point to point harus ditempuh tidak boleh lebih dari 1 setengah jam."
"Nah itu tugas-tugas pemerintah, nah strateginya seperti apa? ya, untuk sementara kita mengampanyekan supaya masyarakat lebih mengutamakan mengunakan kendaraan umum dari pada mobil lribadi," tutupnya. (Otomotifnet.com)