Bosch Kembangkan Baterai Mobil Hybrid, Apa Untungnya Ya

toncil - Rabu, 23 Agustus 2017 | 12:34 WIB

Sistem BRS yang dikembangkan Bosch (toncil - )

JAKARTA Bosch mengembangkan sistem terbaru untuk mobil-mobil hybrid. Disebut dengan Boost Recuperation System (BRS). Meliputi empat komponen sekaligus. 

Komponen tersebut alternator yang sekaligus juga sebagai generator, kemudian baterai berkapasitas 48 V, step down untuk mengubah dari 48V ke 12V dan terakhir baterai (aki) 12 V. 

“Alternatornya sendiri punya keunggulan, juga sekaligus sebagai generator. Jadi, alternator selain untuk menghidupkan mesin, juga bisa mensuplai daya ke baterai 48V untuk nantinya dipakai saat hybrid bekerja,” ucap Reynold Rumambi, Sales Manager Gasoline System PT Robert Bosch GS/SAZ-ID (Bosch Indonesia). 

Sementara itu, dimensi baterai juga berubah banyak. Pada mobil-mobil hybrid, biasanya baterai punya dimensi yang besar, Bosch mengembangkan yang ‘kecil’. 

“Dengan dimensi yang kecil, tentu jadi tidak menyita ruang dan penempatannya mudah. Itu untuk produsen mobil. Untuk pemilik mobil, bisa menghemat bahan bakar sekitar 15 persen berdasar uji test kita,” sebutnya. 

Disebutkan pula bahwa sebenarnya baterai Bosch tersebut besar casingnya saja. “Dalamnya tetap kecil, bahkan cuma setengah dari dimensi luar. Sisanya berupa kipas untuk pendinginan,” tambah pria berkacamata ini. 

Meski sudah dikembangkan dan produksi, tapi produk terbaru ini belum terpasang pada mobil-mobil hybrid di Indonesia, baru yang beredar di Eropa saja. (Otomotifnet.com)