KUTA - Royal Enfield telah memperkenalkan varian Himalayan di Indonesia sejak Agustus 2016, tepatnya di pameran GIIAS. Tapi mengapa sampai sekarang belum dijual? Ternyata ada cerita di baliknya.
"Di India Himalayan mengalami perubahan dari pakai karburator ke injeksi karena ada perubahan standar emisi, makanya untuk yang masuk Indonesia juga menunggu versi injeksi," kata Arun Gopal, Head of International Business Royal Enfield, saat ditemui di pembukaan dealer di Kuta, Bali (26/8).
"Untuk di Indonesia saat ini Himalayan memang sedang proses homologasi. Kami tidak mau setelah dijual ada masalah, jadi kami pastikan dulu semua aman, baru dijual," imbuh Ade Sulistioputra, Managing Director PT Distributor Motor Indonesia, selaku APM Royal Enfield.
Jadi kapan tepatnya Himalayan akan dijual di Indonesia, "Sabar, sebentar lagi. Tapi kami belum bisa memastikan," imbuh Ade.
Sedikit kilas balik, Himalayan yang diperkenalkan di 2016 memang masih pakai karburator, tentunya sistem ini lebih susah menembus standardisasi uji emisi Euro 3 apalagi jika sudah naik jadi Euro 4.
Royal Enfield Himalayan sendiri merupakan motor penjelajah, sesuai namanya dikembangkan dari kegiatan berkendara menuju pegunungan Himalaya yang awalnya menggunakan Royal Enfield tipe Classic.
Dari riset yang dilakukan, maka keluarlah Himalayan yang lebih cocok untuk menaklukkan medan berat. Mesinnya pakai 4 langkah 411 cc satu silinder berpendingin udara. (Otomotifnet.com)