Otomotifnet.com - Kuda besi Suzuki GSX-RR dengan paket aerodinamika kumis lele muncul di paruh kedua musim MotoGP 2017.
Tentunya aplikasi paket aerodinamika yang unik itu bikin penasaran.
Kenapa Suzuki MotoGP mau mengadopsi sayap depan tambahan tersebut dan bagaimana sih performanya.
Davide Brivio, Manajer Team Suzuki Ecstar angkat bicara kepada jurnalis Indonesia mengenai soal itu di MotoGP Malaysia di sirkuit Sepang
(BACA JUGA: Komparasi All New Yamaha V-Ixion, Suzuki GSX-S150 dan All New Honda CB150R (4) Performa dan Data Tes)
"Kenapa kami bikin motor dengan wing seperti itu?"
"Alasan kami memakainya untuk mengantisipasi motor terangkat (wheelie)
"Sehingga ban depan tetap menempel di aspal trek," ungkap Davide Brivio.
Menurutnya ini penting untuk mencetak catatan waktu yang bagus.
"Karena kalau kamu keluar tikungan dan wheelie, kamu akan kehilangan waktu."
"Kalau roda depan tetap menempel di lintasan, kamu bisa mendapatkan catatan waktu bagus."
"Mungkin kecepatan puncak di ujung trek lurus agak berkurang karena kamu kehilangan top speed."
"Tapi aplikasi paket aerodinamika ini memperkecil waktu untuk berakselerasi jadi kamu akhirnya kamu meraih (mempersingkat) waktu," papar Davide Brivio.
Namun memakai sayap atau winglet ini juga menghadapi tantangan lain.
"Kadang-kadang masalah di handling, lebih berat saat berpindah kiri-kanan. Jadi kami harus menemukan komprominya antara handling dan wheelie," ulas Davide Brivio.
Lalu, kenapa kenapa muncul belakangan ini?
"Kami bikin satu di awal musim dan ini (winglet kumis, red) homologasi kedua."
"Selama musim berjalan kamu punya satu homologasi di awal dan ini langkah kami selanjutnya," tambah Davide Brivio
Selanjutnya apakah akan dipakai tahun depan?
"Tahun depan kami akan mulai dengan homologasi pertama di awal musim."
"Kami akan punya satu step di tengah musim atau kapan saja kami putuskan," pungkas Davide Brivio.
Paket aerodinamikan dengan model winglet yang lain lagi? (Otomotifnet.com)