Jangan Bingung Cukup Perhatikan 4 Ciri Untuk Tebus Jas Hujan

Parwata - Minggu, 3 Desember 2017 | 13:40 WIB

Ilustrasi pengguna jas hujan (Parwata - )

Otomotifnet.com - Banyaknya keluaran dari podusen jas hujan bikin bingung juga cara memilihnya.

Silakan simak panduan ini, biar enggak bingung ada 4 ciri jas hujan yang boleh dan tidak untuk dibeli.

1. Jahitan

Ada tipe jas hujan yang kelihatan kalau jahitnya asal-asalan, nah cermati dulu sebelum membeli ya.

Menurut sales, lebih baik lagi kalau menggunakan jas hujan press (bukan jahitan), jadi enggak ada resiko tembus air karena benangnya enggak rapi.

"Lihat hasil jahitannya, sebenarnya sekarang sudah banyak jas hujan yang model press (tidak dijahit manual), nah kalau yang jahit tidak rapi biasanya air akan mudah masuk," ujar Rosita dari K&K Store Jakarta Timur.

"Kalau benang jahitnya tidak rapi, pasti tembus air nantinya, jadi lebih bagus yang press, tidak ada resiko tembus air karena benang tidak rapi," tambahnya.

2. Ketebalan 

"Pilih jas hujan dengan bahan yang cukup tebal, jadi nanti tidak tembus air, kalau yang sangat tipis itu lama-lama pasti tembus air," jawab Rosita.

Nah kalau ingin awet kenali dulu ya bahan jas hujannya, kira-kira ketebalan bahannya awet atau tidak.

3. Warna

Rosita mengaku pembeli perempuan lebih banyak mempedulikan desain, maksudnya adalah warna dan corak di jas hujannya.

"Kalau perempuan lebih suka warna pink atau warna kalem, yang motif polkadot juga suka, kalau laki-laki yang warna netral."

"Kalau warna atau motifnya suka nanti pakainya jadi lebih senang," tambahnya.

4. Desain

Misalnya jas hujan ponco, walaupun banyak peminat tapi ternyata mengandung bahaya.

"Ya memang kalau ponco bisa saja tersangkut di rantai, atau terbang-terbang, pemakainya harus berhati-hati sekali," ujar Rosita.

"Peminat ponco sebenarnya masih banyak, tapi kalau takut menggunakan jenis ponco lebih baik pilih yang lain saja," tutupnya.

Nah, karena sudah musim hujan, lebih baik kamu ke toko jas hujan sekarang dan hindari beli jas hujan dengan ciri yang tadi, setuju?