Kantong udara kini atau airbag menjadi fitur keselamatan standar bagi kebanyakan mobil baru, diterapkan untuk menambah sistem keamanan pasif saat menerima benturan.
Fungsinya untuk melindungi penumpang dari benturan dengan benda keras di dalam kabin saat terjadi kecelakaan.
Dalam beberapa uji coba, kantong udara berhasil mengembang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh penumpang kabin.
Namun dalam beberapa kejadian, kantong udara juga mengalami malfungsi.
Beberapa pabrikan otomotif pun dituntut melakukan penarikan unit atau recall akibat masalah kantong udara yang mengembang secara berlebihan atau tidak mengembang sama sekali sehingga membahayakan penumpang mobil.
Fungsinya yang vital membuat produsen mobil menjadikan kantong udara mendapat perhatian lebih sebagai perangkat keamanan standar.
(BACA JUGA: Mengasuransikan Mobil Bekas? Gampang. Manfaatkan Saja Layanan Garda Oto Digital)
Bahkan, beberapa pabrikan mobil, seperti Toyota Innova terbaru menambah jumlah kantong udara mulai dari bagian depan -kanan dan kiri- hingga bagian kedua sisi di dalam kabin untuk meredam benturan dari samping.
Meski perangkat kantong udara sudah jamak digunakan pada mobil dari harga terendah hingga termahal, tetap saja dibutuhkan beberapa syarat yang harus diperhatikan pengguna kendaraan agar kantong udara mengembang sempurna saat mengalami benturan frontal.
Hal pertama yang harus diingat adalah kantong udara bisa mengembang bila sesuai dengan beberapa sensor yang terhubung.
Sensor tersebut menjadi sistem gerak agar kantong udara mengembang setelah mengalami kecelakaan.
Selanjutnya, kantong udara tak bisa bekerja sendiri sebab sistem di dalamnya terkoneksi dengan sabuk keselamatan (seatbelt).
Dalam beberapa kasus kecelakaan, kantong udara tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Padahal, jika seatbelt terpasang dengan benar dan mobil mengalami benturan dari sisi depan dengan kecepatan tertentu, kantong udara akan mengembang 0,03 detik dan mengempis dalam 0,1 detik.
Sebagai catatan, seatbelt memiliki fitur pretensioner dan force limiter.
Pretensioner secara cepat akan mengunci seatbelt saat terdeteksi adanya kemungkinan benturan depan dan menjaga penumpang pada posisi duduk yang aman.
Sedangkan force limiter menjaga tekanan pada seatbelt agar tidak terlampau kencang sehingga dapat meminimalisasi cedera pada bahu akibat tarikan seatbelt yang terlalu kencang saat benturan keras.
Di luar fitur kantong udara yang dihadirkan untuk menjaga keselamatan penumpang, pastikan mobil baru Anda juga diberikan fitur keselamatan lain dengan menggunakan asuransi Garda Oto.
Garda Oto yang merupakan produk dari Asuransi Astra ini memiliki layanan darurat Garda Siaga saat mobil Anda mengalami masalah dan dalam kondisi darurat.
Dengan layanan Emergency Roadside Assistance (ERA), Anda akan merasa lebih aman berkendara berkat hadirnya unit derek dan mobil gendong.
Kini, mengakses asuransi Garda Oto juga semakin mudah berkat Garda Mobile Otocare yang memungkinkan Anda melakukan klaim kendaraan dari ponsel pintar.
Dengan layanan 24 jam melalui Garda akses, Otocare membantu juga bisa membantu Anda untuk memantau kondisi pengeluaran bensin dan servis untuk mengetahui total biaya operasional kendaraan, dan memastikan mobil Anda selalu dalam keadaan prima.
Fitur tambahan lain dari aplikasi ini adalah dapat mengingatkan Anda untuk memperbarui dokumen kendaraan, seperti SIM, STNK, polis asuransi kendaraan, dan servis berkala sehingga kendaraan Anda akan selalu dalam kondisi prima.