Kenali Lagi Istilah Square, Overstroke dan Overbore Pada Mesin

Iday - Rabu, 13 Desember 2017 | 08:00 WIB

Foto ilustrasi Suzuki GSX-R150 SAC 2017 (Iday - )

Otomotifnet.com - Brosur kendaraan biasanya menyediakan spesifikasi mesin di mana terdapat spek diameter x langkah.

Maksud dari diameter x langkah ini yaitu diameter piston dan langkah maju mundur piston dalam ruang bakar.

Perbandingan panjang diameter dan langkah piston inilah yang nantinya menentukan sebuah mesin menjadi bertipe square, overstroke, atau overbore.

Bagaimana contohnya? 

Lihat spesifikasi Honda CRF150L.

(BACA JUGA: Nggak Sampai Rp 1,5 Juta, Bisa Bikin Tampilan Kayak Motornya Rossi)

Di sana tertera bahwa diameter x langkah Honda CRF150L adalah 57,3 x 57,8 mm.

Angka diameter dan langkah yang hampir sama alias berbeda tipis hanya 0,5 mm berarti mesin tersebut berjenis square engine.

Apa sih yang dimaksud square ini?

Mesin dengan tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata di semua tingkatan RPM, baik pada RPM rendah maupun pada RPM tinggi.

Lalu kalau panjang langkah piston lebih besar dari diameter piston, tandanya mesin itu berjenis overstroke.

Contohnya Kawasaki ZX 130 yang punya diameter piston 53 mm tapi langkah pistonnya 59,1 mm.

Mesin dengan tipe ini memiliki karakteristik mampu mengeluarkan tenaga dan torsi yang besar pada RPM rendah dan menengah.

Karakternya cocok untuk penggunaan harian yang sering stop and go di kemacetan.

Terakhir, mesin yang diameter pistonnya lebih besar dari langkah pistonnya disebut overbore!

Nah, mesin dengan tipe ini mampu berputar hingga RPM tinggi, punya tenaga puncak yang besar pada RPM menengah dan tinggi.

Karakter mesin overbore cocok pada motor berkarakter sport, contohnya pada Suzuki GSX-R150 yang diameter x langkah pistonnya 62 x 48,8 mm.

Ini karena mesin overbore cocok untuk mengail performa tinggi pada putaran tinggi, misalnya saat balapan di sirkuit.

Lalu manakah jenis mesin yang paling bagus?

Tentu semua bagus, karena tiap mesin dirancang sesuai fungsi dan peruntukannya.

Ingat juga, ada faktor lain yang menentukan performa dari sebuah kendaraan.

Misalnya seperti bobot kendaraan itu sendiri hingga skill pengendara.