Jika Mesin Mobil Mbrebet Atau Tersendat Ada Enam Penyebabnya

Parwata - Jumat, 15 Desember 2017 | 15:30 WIB

Mesin Chevrolet Colorado High Country berkapasitas paling besar (Parwata - )

Otomotifnet.com – Mobil keluran terbaru tentunya sudah dibekali dengan sistem injeksi.

Keuntungan dari sistem injeksi selain BBM menjadi hemat, juga membuat mesin bekerja lebih efisien.

Mesin injeksi sangat dipengaruhi oleh komposisi, udara, BBM, dan pengapian yang sudah diatur oleh komputer

Seperi disampaikan Rudi Ganefia, Workshop Head Auto2000 Krida.

(BACA JUGA: Ini 10 Mobil Terlaris Di Bulan November 2017)

“Sistem injeksi sebenarnya sudah menggunakan komputer untuk menghitung suplai BBM ke ruang bakar, tapi suplai tersebut bisa terganggu karena beberapa hal,” tutur Rudi Ganefia, Workshop Head Auto2000 Krida di Cilandak, Jakarta Selatan.

Berikut beberapa hal yang dimaksud menimbulkan masalah mesin menjadi mbrebet, yang masih sering ditemui pada mesin injeksi.


1. Bahan Bakar Tidak Sesuai

Bahan bakar yang tidak sesuai rekomendasi bisa menimbulkan masalah pada mesin injeksi.

“Mesin injeksi umumnya memiliki perbandingan kompresi yang tinggi bisa lebih dari 10:1, semakin tinggi kompresi nilai oktan BBM yang dibutuhkan juga semakin tinggi,” jelas Rudi.

Untuk itu, sebaiknya gunakanlah bensin beroktan tinggi minimal sekelas Pertalite.

2. Sistem Injeksi Masuk Angin

Sistem Injeksi memanfaatkan tekanan bahan bakar, agar BBM bisa tersuplai ke dalam ruang mesin.

“Jika ada gelembung udara di dalam sistem bahan bakar, maka tekanan bahan bakar menjadi tidak stabil, sehingga suplai bahan bakar akan terputus-putus,” ujar Rudi.

Hal tersebut yang dapat menyebabkan mesin injeksi tersendat atau sering disebut Mbrebet.

“Mesin injeksi masuk angin, bisa terjadi saat kehabisan bensin atau saat penggantian filter bensin,” imbuh Rudi.

3. Kerusakan Pada Salah Satu Sensor

Pada mesin injeksi ada sensor-sensor yang mengatur suplai udara dan bahan bakar.

Jika salah satu sensor rusak, tentu data yang dikirimkan ke engine control unit (ECU) tidak akan akurat.

“Ketika ada masalah pada sensor maka hasil perhitungan ECU menjadi tidak akurat, sehingga suplai bensin tidak pas dan mesin jadi tersendat,” papar Rudi.

4. Filter bahan bakar yang kotor

Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dari aliran bensin yang hendak menuju ke ruang mesin.

“Jangan salah, mesin injeksi lebih sensitif dibanding konvensional, karena kotoran sedikit saja bisa menyumbat injector,” ucapnya.

Hasilnya, tenaga mesin jadi bisa berkurang dan juga mesin jadi tersendat atau mbrebet.

5. Busi Tidak Sesuai Standar

Busi sebagai pemercik api sangat mempengaruhi kinerja mesin, sebab jika api terlalu kecil mesin akan tersendat.

Untuk itu, apabila perfoma busi sudah menurun sebaiknya diganti dengan yang baru.

“Pada mesin injeksi, wajib menggunakan busi resistor, Anda bisa melihatnya dari label busi tersebut,” ungkap Rudi.

6. Throttle Body Kotor

Untuk mobil dengan sistem drive by wire atau tidak lagi menggunakan kawat gas, dan digantikan oleh sensor APP (Accelerator Pedal Position).

Prinsip kerjanya, sensor akan mengirimkan data pembukaan gas dan ECU memerintahkan katup terbuka.

Namun, masalah yang sering terjadi, yakni adanya penumpukan kotoran di sekitar katup gas.
“Jika kotoran menumpuk di katup gas, maka mesin bisa tersendat atau bahkan tidak stabil, untuk itu perlu membersihkan throtle body menggunakan carbu cleaner,” kata Rudi lagi.