Jakarta - Ketika arus listrik dari koil dialirkan ke busi, menyebabkan elektroda pada ujung dapat memantik gas bahan bakar yang terkompresi. Maka terciptalah internal combustion, dan yang namanya pembakaran pasti meninggalkan sisa, salah satunya tertinggal pada busi. Hal ini bisa menggambarkan kondisi teraktual dari ruang bakar.
“Jika warna elektroda hitam pekat, tandanya pembakaran tidak sempurna, campuran antara bensin dan udara tidak seimbang. Warna hitamnya disebabkan oleh bensin yang terlalu kaya sehingga tidak terbakar habis,” ucap Udin Saipudin, mekanik dari Champion Motor Accessories. Penyebabnya bisa dari setingan spuyer terlalu besar atau celah klep yang terlalu lebar.
“Spuyer kegedean bikin motor boros dan busi hitam, yang pasti akselerasi berat dan tercium bau bensin seiring dengan asap hitam yang keluar dari mulut knalpot,” lanjut Anil, sapaan gaulnya. “Jika busi berwarna putih menandakan campuran udara lebih banyak daripada bensin atau cenderung kering. Kondisi seperti ini akan membuat mesin motor cepat panas dan loyo,” tutur pria asli Betawi yang fasih berbahasa Sunda dan Jawa ini.
Untuk keadaan pembakaran yang normal, busi akan berwarna merah bata atau kecoklatan. “Berpatokan pada buku Graham Bell. Putaran angin yang ideal untuk karburator skep yaitu 1½ putaran. Sedangkan untuk karburator vakum aturan setelan angin nya 2½ putaran,” jelas Fajar Jaya Sukmana dari bengkel FJR.
Tapi ternyata, indikator ini tidak berlaku untuk motor berteknologi injeksi. Dengan catatan yang masih standar ya! Pada sistem injeksi close loop, pembakaran selalu dijaga dalam kondisi sempurna.
“Karena pembakarannya sudah diatur oleh ECM, jika sensor O2 membaca hasil pembakaran terlalu kering maka ECM akan memerintahkan injektor untuk menyemprot lebih banyak, begitu pula sebaliknya. Makanya kondisinya ruang bakar selalu ideal,” terang Endro Sutarno, Senior Training Instructor dari Astra Honda Training Center (AHTC) PT Astra Honda Motor (AHM).
Selanjutnya pria ramah ini menjelaskan jika pada injeksi, ketika deselerasi hanya menyemburkan sedikit bensin. “Ini yang membuat penggunaan bahan bakar pada motor injeksi lebih efisien dan wajar kalau warna busi cenderung lebih putih,” paparnya. Oleh karenanya, untuk melihat hasil pembakaran motor injeksi tidak bisa dengan membaca warna busi. Harus dengan AFR meter atau diagnostic tools. (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR