Butuh Perhatian Ekstra Nih, Terlebih Nyetir Pas Malam Tahun Baru

Joni Lono Mulia - Minggu, 24 Desember 2017 | 19:00 WIB

Berkendara di malam hari butuh konsentrasi lebih (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com – Suasana menjelang malam pergantian tahun biasanya suasana jalan semakin ramai saja.

Sementara, usai merayakan malam pergantian tahun kondisi fisik dan mental sudah menurun. 

Padahal berkendara atau menyetir mobil di malam hari butuh konsentrasi lebih.

Hal itu pun diiyakan Menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center, mana kala sudah malam hari kemampuan spasial seseorang saat berkendara pun menurun.

(BACA JUGA: Valentino Rossi Mengganas Di MotoGP 2018? Tengok Deh Desain Helmnya)

Apakah itu kemampuan spasial?

Kemampuan spasial adalah kemampuan membayangkan, membanding, menduga, menentukan, menkonstruksi, mempresentasikan dan menemukan informasi dari stimulus visual dalam konteks ruang.

Nah saat kondisi malam, artinya kita akan sulit memprediksi laju kendaraan atau objek apapun di sekitar lingkungan kita.

“Karena kita hanya mengandalkan cahaya lampu utama yang panjang pijarnya hanya 45 meter,” kata Marcell Kurniawan di Jakarta, (24/12/2017).

Jika kondisi badan tergolong fit dan enggak mengantuk, sah-sah saja untuk berkendara malam.

“Kuncinya saat berkendara malam hari pastikan jangan lebih cepat dari 70 km/jam, agar jarak berhentinya tidak melebihi panjang pijar itu,” ungkap Marcell Kurniawan.

(BACA JUGA: Luar Biasa! Cerita Wong Deso Niat Beli Xpander Tunai, Malah Dapat...)

Menurut Marcell, angka itu didapat dari hasil rata-rata pengereman dari 70 hingga 0 km/jam, bisa berhenti dalam 40 meter.

“Meski kenyataan di jalan belum tentu seideal itu, karena semua tergantung kondisi pengemudinya, kondisi kendaraannya, dan kondisi jalannya.”

“Kalau jalannya licin, pengemudinya ngantuk atau ban mobilnya gundul ya jarak pengereman jadi lebih jauh,” pungkas Marcell Kurniawan.