Otomotifnet.com - Kehadiran Wuling Confero cukup mencuri perhatian masyarakat Indonesia, low low MPV milik pabrikan asal China tersebut menawarkan harga sangat kompetitif.
Hebohnya lagi, harganya ada di bawah merek Jepang pada segmen yang sama.
Hal tersebut memunculkan pertanyaan soal apakah selama ini merek Jepang menjual produknya dengan harga yang overprice alias kemahalan untuk produk sekelas itu?
(BACA JUGA: Urai Macet, Jembatan Layang Pancoran Arah Semanggi Sudah Beroperasi)
Sebagai informasi Wuling Confero dijual mulai Rp 130 juta hingga Rp 170 juta, sementara rata-rata merek Jepang dijual dengan banderol di atas Rp 180 juta.
Pertanyaan tersebut akhirnya ditanggapi oleh salah satu produsen merek Jepang yang namanya besar di Indonesia, yaitu Daihatsu.
Amelia Tjandra, selaku Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menyatakan bahwa masing-masing pabrikan punya strategi pemasaran yang berbeda.
(BACA JUGA: Wow! Harga Pelat Nomor Cantik Setara Satu Motor Matik)
"Iya kami deny kalau disebut kemahalan."
"Kami tidak tahu Wuling menyetel harga benar atau tidak, atau apakah itu menjadi strateginya mereka."
"Kita semua juga tahu, kalau ada banyak sekali jenis-jenis setting harga," ujar Amelia Tjandra seperti dikutip dari Kompas.com.
Dibeberkan Amelia Tjandra, strategi yang diterapkan oleh tiap-tiap pabrikan dalam menjual produknya bermacam-macam.
Salah satunya, ada yang berani rugi dulu baru pelan-pelan mulai dinaikkan atau dikenal dengan skimming price.
Kemudian ada pula sejak awal sudah set harga dengan tidak mencari untung banyak.
(BACA JUGA: Tetap Dicari, Ramalan Iklan Jadul Honda CB100 Ini Jitu Banget)
Terakhir ada juga yang mencari banyak untung di awal, baru kemudian turun pelan-pelan.
“Wuling menggunakan strategi apa juga saya tidak tahu."
"Pastinya Daihatsu pakai harga mobil normal saja,” tutup Amelia Tjandra.