Otomotifnet.com – Pada tahun 2007, Honda mendesain ulang Honda CR-V menjadi lebih segar dengan sasis baru RE3.
Sasis ini membuat wheelbase atau sumbu roda Honda CR-V generasi ketiga jadi lebih pendek.
Dengan kata lain aura sporti lebih terasa karena ubahan tersebut punya pengaruh ke pengendaliannya.
Tak hanya lebih sporti, Honda CR-V generasi ketiga juga lebih atraktif dan modern.
(BACA JUGA: Simpel Dan Jitu! Nasihat Rossi Buat Pembalap Indonesia, Jurus Kuncian Tuh)
Secara tampilan CR-V generasi ketiga ini kian dinamis, berkat bentuk atap bagian belakang yang lebih landai.
Meski be gitu, harus diakui ubahan yang dilakukan pada CR-V generasi ketiga memang menghilangkan ciri khasnya.
Terutama karena ban serep di pintu belakang yang sebelumnya ada pada CR-V generasi pertama dan kedua alias sanggul atau konde, kini menghilang.
"Ya ini bisa dibilang model pertama yang tidak pakai ban serep model menggantung di pintu belakang, (ban serep) pindah ke kolong mobil," ungkap Sarto Rombe, Service Manager Honda Megatama Kapuk, Jakarta Utara.
Honda CR-V generasi ketiga hadir di Indonesia dalam 3 varian, yaitu 2.0 M/T, 2.0 A/T, dan 2.4 A/T.
Mesin 2.000 cc-nya berkode R20A memiliki tenaga 150 dk dan punya torsi maksimal 197 Nm.
(BACA JUGA: Jangan Kaget, BBM Non-Subsidi Semua Merek Beranjak Naik)
Sementara mesin K24Z yang berkapasitas 2.400 cc, tenaga maksimalnya 170 dk serta torsi 231 Nm.
Pada 2009, Honda Prospect Motor (HPM) sempat melakukan facelift pada CR-V generasi ketiga.
Supaya pengendaliannya lebih mumpuni, terutama saat melewati beragam kondisi jalan.
Honda memberikan fitur VSA (Vehicle Stability Assist) untuk CR-V varian termahal.
Di tahun 2012, HPM kembali memberikan ubahan minor pada CR-V.
(BACA JUGA: Kisah Nyata! Demi Bertahan Hidup, Bikin Motor Dari Rongsokan Mobil Dengan Alat Seadanya)
Wajahnya kian segar dengan desain ulang pada gril depan, knalpot krom, spoiler, serta model lampu kabut baru.
Sedangkan pada interiornya, terdapat sentuhan panel kayu dan sistem audio anyar.