Otomotifnet.com - Semenjak ditutup dari tahun 2014, gerbang M1 Bandara Soekarno-Hatta menjadi sarang preman meraup keuntungan.
Penutupan akses tersebut terkait dengan pembangunan flyover dan rel Kereta Api Bandara.
Seorang masyarakat yang tinggal di daerah tak jauh dari gerbang M1 pun membagikan ceritanya.
Nevil (nama disamarkan) mengaku selama gerbang tersebut ditutup, preman-preman sekitar membuka parkiran liar dan mematok tarif Rp 5000.
(BACA JUGA: Kisah Mengharukan, Demi Berangkat Umroh Si Mbah Jual Lambretta Kesayangan)
Pemasukan preman dari parkiran liar tersebut pun cukup fantastis, dengan perhitungan motor yang keluar masuk parkiran mencapai 1000 motor, dalam 3 shift bandara, 1000 motor dikalikan Rp 5000 lalu dikali dalam setahun mencapai Rp 1,8 Miliar.
Melihat pemasukan preman yang fantastis, PT Angkasa Pura akhirnya mulai membangun parkiran di samping flyover untuk menggantikan parkiran liar tersebut.
Setelah pembangunan selesai, pintu gerbang M1 pun berniat untuk dibuka kembali.
"Saya ada temen yg di Angkasa Pura, dia cerita mau bubarin parkiran M1 dan ambil alih lahan. Eh sampai mundur karena preman-preman M1 pada keluar bawa golok," ungkap Nevil kepada Otomotifnet.com.
(BACA JUGA: Terciduk Kasus Narkoba, Roro Fitria Ternyata Punya Koleksi Mobil Yang Bikin Sakau)
Bahkan Nevil mengungkapkan fakta lainnya mengenai preman-preman yang beroperasi di parkiran liar M1 tersebut.
"Preman yang kuasai parkiran M1 ada maen sama polisi, sering saya lihat bagi duit," lanjut Nevil.
Semoga pihak berwenang dapat cepat menindak tegas fenomena parkiran liar yang berkembang di Bandar Udara Soekarno-Hatta yang disebut sebagai Bandara Internasional.
Sebelumnya diberitakan, penutupan pintu M1 Bandar Udara Soekarno-Hatta ternyata membuka ruang bagi segelintir oknum preman untuk meraup keuntungan.
Semenjak 2014, kendaraan yang biasanya masuk lewat M1 harus dialihkan lewat perimeter selatan dari Tangerang bagi yang mau masuk ke bandara.
Akses vital untuk mencari nafkah bagi masyarakat yang bekerja di sekitar Bandara Soekarno-Hatta pun tertutup total imbas dari Kereta Api Bandara.
Masyarakat pengendara motor pun punya hanya punya dua pilihan, parkir di M1, atau berputar yang waktu tempuhnya 3-4x lipat waktu normal.
Hal tersebut pun dimanfaatkan oleh preman Bandara Soekarno Hatta dengan membuka lahan parkiran liar.
(BACA JUGA: Daihatu Ayla Maut, Alasan Suami Tega Menghabisi Nyawa Istri Dan Anaknya)
Informasi yang didapat dari Nevil (bukan nama sebenarnya), warga sekitar bandara, untuk motor parkir di lahan tersebut ditarik tarif parkir Rp 5000.
Meski terkesan sedikit, bayangkan penghasilan preman ini dalam sebulan.
"Motor keluar masuk parkiran yg dikuasai preman bisa 1000 motor, karena bandara ada 3 shift, nah 1000 motor dikali Rp 5000 dikali 30 hari terus dikali lagi 12 bulan, mantap 1,8 Miliar," ujar Nevil.
Bagi pengendara motor yang takut untuk memarkir kendaraannya di lahan parkir liar tersebut bahkan lebih gila lagi.
(BACA JUGA: Mati Gentayangan, Honda Bikin Penasaran Sama Motor Yang Mau Diluncurkan 20 Februari)
Dari akun Instagram @adityawild, terungkap sebuah fakta bahwa ada akses motor untuk ke bandara dengan menggunakan jalur pejalan kaki.
Namun, untuk lewat di sana, motor harus diangkat dan preman tersebut mematok tarif Rp 10.000 untuk satu motor.
Gila, Motor Dipalak Rp 10 ribu Sama Preman Bandara Soekarno-Hatta, Petugas Ke Mana Aja?
Semenjak tahun 2014, pintu akses Bandar Udara Soekarno-Hatta ditutup untuk menunjang jalur Kereta Api Bandara.
Penutupan akses M1 bandara ternyata menjadi ruang bagi para preman sekitar untuk meraup penghasilan dengan memanfaatkan masyarakat pengendara motor.
Akibat tertutupnya jalur tersebut, pengendara motor yang akan menuju bandara dialihkan melewati perimeter selatan dari Tangerang.
Rute yang harusnya ditempuh sekitar 10 menit pun kini menjadi 30-40 menit.
(BACA JUGA: Bikin Melongo, Harley Saksi Sejarah Ini Disebut Eks Cakrabirawa, Dilepas Harganya Tembus Setengah Miliar!)
Akun @adityawild, berbagi cerita mengenai praktik liar preman yang 'memalak' pengendara motor agar dapat ke bandara tanpa harus memutar.
Memanfaatkan akses pintu M1 yang tertutup, preman sekitar menjebol akses sepeda motor dengan menggunakan jalur pejalan kaki.
Karena adanya pagar pembatas, motor yang ingin lewat harus diangkat dan preman menarik tarif Rp 10.000 per motornya.
Dari perhitungan kasar akun tersebut, para preman bisa meraup untung hingga ratusan juta.
1 motor = 10 detik
1 motor = 10.000
1 menit = 6x10.000 = 60.000
1 jam = 60x60.000 = 3.600.000
Anggap waktu optimum mereka dalam 1 hari adalah 4 jam (2 jam pagi, 2 jam sore)
1 hari = 4x3.600.000 = 14.400.000
Anggap dalam 1 bulan, efektif 20 hari kerja
1 bulan = 20x14.400.000 = Rp 288 juta!!!
Bahkan, saat peak season @adityawild memprediksi preman-preman tersebut dapat meraup Rp 300 jutaan!
Terlebih jika gosip tariifnya akan naik menjadi Rp 20 ribu benar.
Masyarakat yang terkena imbas praktik premanisme tersebut pun akhirnya membuat petisi mengenai akses pintu M1 tersebut yang bisa diakses di sini.