Otomotifnet.com - Pompa oli bertugas mengisap dan kemudian menyalurkan pelumas di mesin.
"Pompa oli berfungsi untuk memberi tekanan pada oli," ujar Rudy, Pemilik Bengkel RS Tuning, Jl. Veteran No.9 Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Sebelum masuk ke pompa oli, oli harus melalui saringan di dalam karter (bak oli) yang bernama strainer.
Strainer ini berguna merintangi kotoran yang lebih besar agar tidak masuk ke pompa oli.
Dari pompa oli, oli mesti melewati filter oli untuk menyaring kotoran yang lebih halus atau sangat kecil agar oli akan yang disalurkan ke seluruh mesin benar-benar bersih.
(BACA JUGA: Haha, Ini 'Suzuki Veyron', Lihat Belakangnya Deh, Gak Kalah Eksotisss)
Oli yang bertekanan yang bersih kemudian disalurkan ke seluruh saluran (oil gallery) yang ada pada mesin.
"Jadi oli disedot dari karter kemudian didorong ke seluruh komponen internal mesin melalu saluran oli," jelas Rudy.
Kerja pompa oli berdasarkan putaran mesin langsung dari crankshaft, camshaft atau ada juga yang diputar oleh timing belt.
"Jadi saat mesin idle pun pompa oli tetap bekerja, meski tekanannya rendah," ucap Rudy.
Oh ya, setiap pompa oli dilengkapi dengan katup pengaman (relief pressure valve).
(BACA JUGA: Kerennn...Ini Profil Honda Forza 300 Yang Baru Saja Diperkenalkan, Masak Gak Naksir)
Tujuannya agar tekanan yang dihasilkan pompa saat mesin bekerja pada putaran tinggi, tidak naik.
Pengaman itu bekerja berdasarkan tekanan yang dihasilkan oleh oli itu sendiri.
Jadi begitu tekanan naik sampai batas yang telah ditentukan, per katup pengaman terdorong.
Selanjutnya membuka saluran dan mengembalikan oli itu ke bak oli.