Otomotifnet.com - Ini biasa dilakukan anak muda pemilik mobil transmisi otomatis yang suka ngebut.
Mereka suka menginjak penuh pedal gas lalu dengan tiba-tiba memindahkan tuas transmisi dari posisi N (Netral) ke D (Drive).
Efek hal ini ban kemungkinan besar akan spin mendadak dan mobil berakselerasi lebih cepat.
Terlihat keren dan memacu adrenalin.
Namun, hal ini tidak seberapa penting dibanding efek negatifnya.
(BACA JUGA: Pengemudi Hajar Lubang Tekor Rp 4 Juta, Jasa Marga Minta Maaf)
Putaran mesin tinggi memiliki daya kuda dan torsi mendekati maksimum.
Ketika mesin dalam putaran tinggi saat keadaan berhenti (netral) lantas kita masukkan tuas ke D, maka akan terjadi gaya impact yang sangat besar di roda gigi, kopling serta as roda.
Padahal transmisi otomatis tidak didesain untuk gaya impact seperti pada manual.
(BACA JUGA: Beda Tipis, Inilah Perbedaan Bus Tipe Jetbus 2 SHD Dengan HDD)
Hasilnya, transmisi bisa jebol dalam sesaat.
Ditandai dengan tidak maunya lagi mobil berjalan meski di posisi ‘D’.
Dalam beberapa kasus, kerusakan yang terjadi adalah selip berlebihan dari kopling.
Namun, yang manapun terjadi, Anda akan dihadapkan pada tagihan perbaikan puluhan bahkan ratusan juta rupiah.