2. Retak
Masalah ini sebenarnya jarang terjadi.
Kalau pun sampai terjadi, hal itu disebabkan benturan keras dengan lubang atau polisi tidur dan juga bisa karena menabrak trotoar.
Cara perbaikan pelek yang retak bisa dengan teknik "tambah daging".
(BACA JUGA: Motor Pohon Distop Polisi, Dua Kubu Berseteru, Tangkap Atau Tilang)
Akan tetapi, pelek retak yang bisa diperbaiki adalah retak pada bibir pelek sedang retak pada bagian badan dan lainnya tidak bisa diperbaiki.
"Retak pada bagian selain bibir pelek tidak disarankan untuk menggunakan teknik 'tambah daging' karena membahayakan dan juga tidak akan maksimal hasilnya," imbuh Entis Sutisna.
3. Gompal Atau Grepes
Kerusakan ini sering dialami oleh para pemilik mobil pada umumnya, biasanya terjadi karena gesekan dengan trotoar di jalan saat sedang berkendara.
Cara perbaikannya ini harus menggunakan teknik "tambah daging", yaitu bagian yang gompal tersebut ditambal dengan material sejenis.
Biasanya bengkel reparasi pelek menggunakan aluminium billet yang dipanaskan menggunakan api las sebagai "daging" untuk menambal bagian yang gompal atau grepes tersebut.
4. Pecah
Inilah jenis atau tingkat kerusakan pelek mobil yang paling parah.
Hal tersebut bisa terjadi apabila terjadi tabrakan dengan kecelakaan skala berat atau mengalami benturan yang sangat keras.
(BACA JUGA: Jelas Banget, Oknum Dishub Lempar Duit Sogokan, Minta 'Jatah' Yang Lebih Gede)
Pelek yang pecah tidak bisa diperbaiki.
Solusinya tidak ada cara lain selain mengganti dengan pelek yang baru.