Otomotifnet.com - Honda CRF 250 Rally standar sudah sangat mumpuni buat diajak main tanah atau sekadar turing ringan, tapi tenaga dari mesin 1 silindernya dirasa kurang greget kalau harus membopong perlengkapan turing jarak jauh.
Karena itulah owner motor ini, Eka, menggelandang CRF-nya ke Reisen Motoshop untuk diupgrade.
“Dia seneng sama motornya, suspensi dan bodinya enak. Cuma memang pengen motor yang punya power lebih besar supaya lebih nyaman saat bawa beragam bekal turing,” buka Thomas William dari Reisen Motoshop yang bertanggung jawab mengupgrade motor ini.
(BACA JUGA: Honda Civic 2001, Segernya Sampai Ke Mesin)
Oleh Thomas yang bermarkas di Jaka Setia, Bekasi Selatan, CRF ini dilakukan penambahan kapasitas mesin, caranya menggunakan blok dan kruk as dari Honda CBR300R serta piston JE 78 mm.
Jadi kapasitas mesin naik jadi 300,8 cc.
Selain itu, juga dilakukan porting polish di saluran masuk dan buang, serta mengganti injektor standar dengan milik CBR600RR yang memiliki debit lebih banyak.
Kemudian gas buang disalurkan oleh knalpot R9 full system.
Agar performa mesin makin maksimal, untuk pengaturan pasokan bensin dan pengapian serta kontrol lainnya, Thomas menyematkan ECU Vortex yang aslinya untuk CBR250R, karena basis mesinnya sama maka tak perlu banyak penyesuaian.
(BACA JUGA: Ini Dia, Honda CB Hornet 160R Yang Baru Saja Diluncurkan)
Hasilnya? Tentu tenaganya lebih maknyuss, diajak wheelie jadi gampang banget!
Bodi motor juga tak dibiarkan standar, decal ala tim Honda di MX-GP dipasang. Setang standar diganti keluaran ProTaper tipe Fuzion. Selain itu Thomas juga mengganti tuas kopling standar dengan model hidrolis dari Magura, jadi enteng banget!
Karena Eka doyan turing, Thomas menambah beberapa perangkat pendukung.
Diawali braket untuk side box dari produsen lokal, M15. Charger USB untuk menambah daya handphone juga dipasang di dekat kunci kontak.
Lalu dipasang braket GPS dari Garmin yang dapat langsung bisa mengcharge saat digunakan.
(BACA JUGA: Demo Berhasil Tembus Presiden, Go-Jek Baru Melunak)
Beralih ke kaki-kaki, bagian ini juga tak luput dari ubahan.
Pelek standar dibalut ban berkontur kasar dari Metzeler, kemudian gir belakang diganti produk ROZ, serta rantai dari EK dengan warna biru yang membuat tampilan mencolok.
Suspensi belakang juga diganti dengan Ohlins agar handling lebih nikmat.
Anehnya reservoir diletakkan di atas bak magnet di dalam cover mesin. Tentu ribet nih kalau mau seting suspensi.
“Terpaksa karena gak ada tempat lagi,” terang Thomas.
Kalau sudah kayak gini, Eka pasti gatel nih kalau cuma turing jarak dekat, maunya pasti jauh terus. Gas lah! (Rangga/Otomotifnet.com)