Otomotifnet.com - Sudah tahu belum, kalau ketok magic sudah ada dari tahun tahun '50-an di Indonesia?
Lantas, siapa sih orang pertama yang melakukan praktik ketok magic?
Nah, dulu Tabloid Otomotif (No. 13, 5 Agustus 1991) pernah membahas bahwa Pak Turut yang berasal dari Desa Bangsri, Blitar, Jawa Timur, adalah sang pelopor bengkel ketok magic pada 1958.
(BACA JUGA: Gak Nyombong, 'Ferrari Jepang' Langka Begini Gak Pilih Parkir Valet, Orang Awam Cuma Bisa Penasaran)
Namun pada saat itu, tentu saja Pak Turut belum menggunakan nama ketok magic.
Di masanya, langganan Pak Turut pun berjubel, tanda hasil pekerjaannya memuaskan.
Namun, yang paling menarik perhatian adalah cara kerja Pak Turut.
Ia tak boleh dilihat selagi kerja di ruang tertutup dari pagar bambu.
(BACA JUGA: Di Tempat Yang Pas, Corolla Altis Ini Terlihat Sempurna Napak Ke Bumi)
Ia juga menerapkan sistem tarif angka ganjil.
Hal ini yang menyebabkan berkembangnya banyak cerita mistis di seputar Pak Turut.
Konon Pak Turut bisa memperbaiki mobil yang melesak hanya dengan meraba-raba bagian tersebut.
Ada juga yang bilang Pak Turut menggunakan kekuatan gaib dan pakai ritual bakar kemenyan.
Pak Turut dalam sebuah wawancara dengan koran Kompas (2 Mei 1977) membantah menggunakan kekuatan gaib dalam memperbaiki bodi mobil.
(BACA JUGA: Uji Coba Dulu! Aturan Ganjil-Genap di Tol Jagorawi Berlaku Penuh Bulan Depan)
Murid-murid aslinya pun tak satu pun ada yang pernah melihat Pak Turut melakukan praktik ala dukun dalam memperbaiki bodi mobil.
"Sama sekali tak ada unsur setannya, yang diajarkan Pak Turut hanya keterampilan. Bukan ilmu gaib," terang Udin, salah satu murid langsung Pak Turut kepada Tabloid Otomotif waktu itu.
Hal ini juga yang ditemukan saat kami mengunjungi bengkel ketok magic Turangga milik Sahri di daerah Radin Inten, Jakarta Timur (3/4).
Sahri menunjukan bahwa untuk memperbaiki bodi mobil di bengkel ketok magic itu tidak melibatkan sihir, setan, jin, dan sejenisnya.
"Perbaikannya hanya dilakukan dengan metode ketok menggunakan peralatan khusus ini saja," terang Sahri yang sudah 36 tahun buka bengkel ketok magic ini.
Peralatan khusus yang dimaksud Sahri adalah sejumlah lempeng besi baja dengan beberapa ukuran dan bentuk.
(BACA JUGA: Miris, Toyota Hilux Tabrak Honda Jadul, Motor Utuh Meski Satu Pengendara Meninggal Dunia)
Sahri memiliki sekitar 15 buah lempeng besi baja yang digunakan untuk memperbaiki bodi mobil kliennya.
Secara umum, ada dua jenis lempengan besi baja, yaitu teter dan lamak.
Teter adalah lempengan besi baja yang berfungsi menahan ketukan palu dari depan pelat mobil.
Sementara lamak adalah lempeng besi baja yang berguna sebagai penahan ketukan di bagian dalam atau belakang pelat mobil.
"Makanya kalau di Blitar dan beberapa daerah di Pulau Jawa dinamakan kenteng teter atau ketuk teter, kalau di Jakarta kita pasang nama kenteng teter tidak ada yang tahu, makanya biasanya pakai nama ketok magic," lanjut Sahri.