Otomotifnet.com - Eksterior mobil memang area yang paling rentan mendapat serangan karat atau korosi meski sudah diberi antikarat.
Terlebih lagi bila area itu terkena benturan sehingga yang menimbulkan luka.
Nah, biar mengetahui bagian mana saja yang jadi favorit bersarangnya karat.
Simak saja 8 area favorit di bodi mobil yang kerap muncul karat, sebagai berikut.
(BACA JUGA: Ngilu...Ban Cacing Berani Cornering, Pembalapnya Santai Aja)
1. Ruang Mesin
Umumnya, karat yang muncul di area ini akibat air yang terjebak di celah baut klem dalam waktu yang lama.
Terlebih lagi di mobil yang sudah lama tidak dioperasikan.
2. Engsel pintu
Meski secara teknis, engsel pintu sudah direkatkan ke bodi mobil dengan baut, tapi biasanya rekatan baut gampang rusak di sela- sela engsel.
Kerusakan itu timbul karena karat atau korosi.
(BACA JUGA: Kopaja Sumber Bencana, HR-V Dibikin Ringsek, Disundul Sampai Balik Arah)
3. Sepatbor
Bagian sepatbor pun mudah terkorosi karena kotoran dan air kerap mengendap di situ.
Terutama di lipatan bibir sepatbor.
4. Ujung Pintu
Sambungan pelat di ujung lipatan pintu bagian bawah juga merupakan daerah rawan karat.
Sisa air sehabis cuci mobil mempercepat pertumbuhan karat.
5. Atap
Area ini, terutama jika terdapat sambungan pelat atau ceruk yang dapat menyimpan air, mudah menimbulkan karat.
Bisa terjadi karena pengeringan setelah cuci mobil yang tidak sempurna.
Atau dapat juga disebabkan hujan yang tidak menyeluruh.
6. Kolong Mobil
Ini dia bagian paling favorit bagi karat.
Hal ini dikarenakan paling sering diterpa air dan kotoran.
Parahnya, polisi tidur juga ada di mana-mana dan ikut berperan menggores lapisan antikarat.
(BACA JUGA: Teler.. Sopir Kopaja Penabrak Honda HR-V Ternyata Mabuk, Polisi Cium 'Bau Naga')
7. Pelat di Belakang Ban
Area ini kerap menjadi tempat munculnya benih karat.
Pasalnya, area ini mudah terciprat air atau lumpur saat jalan basah.
Jika tak lekas dibersihkan, jelas berpotensi timbul karat.
8. Lubang Ban Serep
Lubang ban serep juga kerap menjadi sarang karat.
Kotoran dan air suka “terjebak” yang kemudian mengendap di area ini.
Apalagi, jika lubang ban serep dibiarkan terbuka dalam waktu yang cukup lama.